Jakarta -
Atap gedung SMKN 1 Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat (Jabar), ambruk saat hujan deras, tadi sore. Sebanyak 44 siswa mengalami luka akibat tertimpa bangunan ambruk.
Puluhan korban luka dievakuasi ke sejumlah rumahsakit dan puskesmas di sekitar SMKN 1 Gunungputri. Rata-rata korban luka di kepala dan patah tulang akibat tertimpa bangunan ambruk.
"Kalau yang luka ringan itu ada 20 orang (dievakuasi) ke puskesmas, ada 3 (orang) di RSUD Cileungsi. Kemudian, ada di Graha Kenari 17 orang, kemudian sisanya ada 2 di RS Hermina," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor Yudi Santosa dihubungi detikcom, Senin (3/11/2025) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk luka-luka ada yang memar kemudian dislokasi atau patah tulang ya karena tertimpa bangunan ambruk itu," imbuhnya.
Saat ini, menurut Yudi, korban yang masih dirawat di rumah sakit ada 5 orang. Mereka tersebar di beberapa rumah sakit di Gunung Putri.
"Sampai dengan saat ini, korban yang masih dirawat di RS Hermina sisa 1 orang, di RSUD 3 orang. Kemudian yang di puskesmas sudah dipulangkan, kemudian di RS Graha Kenari rata-rata sudah dipulangkan sisa 1 orang. Jadi total masih ada 5 orang yang masih dirawat," kata Yudi.
Diberitakan sebelumnya, hujan deras mengakibatkan atap ruang kelas di SMKN 1 Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, ambruk. Sejumlah siswa terluka akibat tertimpa material bangunan.
"Iya betul, ada tiga kelas yang ambruk," kata Kades Wanaherang Heri Sadewo ketika dimintai konfirmasi detikcom, Senin (3/11).
Heri menyebutkan atap ruang kelas ambruk ketika hujan deras sekitar pukul 14.00 WIB. Saat kejadian, menurut Heri, ada siswa yang sedang belajar.
"Pas kejadian ada yang sedang belajar. Cuma yang dari tiga kelas itu, ada satu kelas yang sedang pemeriksaan kesehatan, jadi kosong. Jadi cuma dua kelas yang sedang ada yang belajar. Kejadiannya pas hujan deras sekitar jam 14.00-an," kata Heri.
Lihat juga Video: Fakta Seputar Ambruknya Atap Ponpes di Situbondo, 1 Santri Tewas
(dek/dek)
