Bekasi -
Polres Metro Bekasi menindak tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang melibatkan anak di bawah umur. Tiga orang remaja putri di Bekasi nyaris dijual ke Malaysia dengan iming-iming bekerja di salon kecantikan.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi AKBP Agta Bhuwana Putra mengatakan kasus terungkap setelah pihak kepolisian menerima laporan terkait orang hilang. Berdasarkan keterangan orang tua, ketiga korban AS (16), Y (17), dan A (16) berkenalan dengan seseorang berinisial A melalui media sosial.
Sosok A itu menawari korban untuk bekerja di salon kecantikan. Korban juga diiming-imingi gaji puluhan juta rupiah oleh pelaku untuk bekerja di Malaysia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian A menawarkan bekerja di Malaysia di salon kecantikan dengan gaji senilai Rp 20-30 juta. Apabila setuju atau tertarik, para korban harus ikut arahan dan berangkat," kata Agta dalam keterangannya, Rabu (17/9/2025).
Korban selanjutnya diarahkan untuk memesan travel dari Pasar Rebo menuju Grobogan, Jawa Tengah. Sesampainya di sana, korban dijemput dan dibawa ke rumah pasangan suami istri berinisial S dan K di Grobogan.
"Menginap di rumah tersebut. K dan S mendapatkan instruksi dari seseorang yang bernama J dan dijanjikan akan mendapatkan uang Rp 1 juta per orang. Bila selesai diurus dokumennya dan akan dijemput," jelasnya.
Belum sempat diberangkatkan ke Malaysia, para korban dijemput Polres Metro Bekasi. Korban diamankan pada Senin (15/9) malam dan dibawa ke Mapolres Metro Bekasi.
"Kemudian penyidik membawa ke Polres Metro Bekasi untuk dipertemukan kepada orang tuanya dilanjutkan dengan interogasi dan pendalaman," ujarnya.
Berdasarkan keterangan, selama menginap di Jateng, korban tidak menerima tindakan asusila. Saat ini pihak kepolisian masih melakukan serangkaian pendalaman.
"Berdasarkan keterangan korban, tidak ada tindakan pencabulan maupun pelecehan seksual lainnya, serta selama ditampung diperlakukan dengan baik," pungkasnya.
(wnv/mea)
