225 Dai Dilepas Laznas Dewan Dakwah ke Daerah Terpencil

19 hours ago 6

loading...

Sebanyak 225 dai dilepas oleh Laznas Dewan Dakwah ke daerah tertinggal, terpencil, dan terluar untuk memperkuat peran dakwah dan pembangunan berkelanjutan. Foto/Ist

JAKARTA - Sebanyak 225 dai dilepas oleh Laznas Dewan Dakwah ke daerah tertinggal, terpencil, dan terluar di seluruh pelosok Indonesia. Mereka akan memperkuat peran dakwah dan pembangunan berkelanjutan di pelosok daerah.

Pelepasan para dai ini dilakukan dengan mengusung tema “Dari Pedalaman Membangun Peradaban untuk Mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) di Jakarta Selatan, pada Kamis (31/7/2025).

Baca juga: Kemenag Umumkan Hasil Seleksi Calon Dai Muda 2025, Cek di Sini!

"Dakwah itu disamping dilakukan secara individual, juga harus dilakukan secara bersama-sama, dalam sebuah barisan yang teratur, yang rapi, saling membantu satu sama lain, seperti yang kita lakukan untuk mendukung dakwah pedalaman ini, untuk mendukung kemajuan ini," ujar Ketua Pembina Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia, Didin Hafidhuddin, dikutip Jumat (1/8/2025).

Sebanyak 225 da’i yang dilepas tersebut akan bertugas selama dua tahun di wilayah penugasan dengan pendekatan dakwah, pendidikan, sosial, dan pemberdayaan ekonomi umat. Mereka akan menjalankan tugas dengan berbasis pada kearifan lokal dan pendekatan kolaboratif.

Direktur Zakat dan Wakaf Kementerian Agama (Kemenag), Waryono Abdul Ghafur menyatakan bahwa semua menjadi saksi atas terselenggara dan terutusnya para da'i untuk memberdayakan masyarakat.

Baca juga: Kemenag Berikan Penghargaan kepada 3 Dai Inspiratif di Wilayah 3T

"Apa yang dilakukan oleh Laznas Dewan Dakwah hari ini patut mendapatkan apresiasi karena bukan hanya mementingkan pendistribusian tapi juga pendayagunaan dana zakat untuk menguatkan masyarakat di wilayah 3T melalui terkirimnya para da'i ke penjuru negeri," ujarnya.

Sementara itu, Wamendes PDT Ahmad Riza Patria menekankan bahwa pelepasan da'i ini merupakan bagian dari visi besar Indonesia Emas 2045 dan para da'i merupakan cahaya di yang menyebar, menjadi harapan pembangunan.

"Hari ini, para da'i dan da'iyyah yang akan dilepas adalah bagian dari estafet perjuangan dalam membangun peradaban. Dan apa yang kita lakukan hari ini adalah bagian dari visi besar Indonesia Emas 2045. Para da'i yang akan bertugas serupa lentera yang menyala, harapan dan asa yang berpendar, berjuang dalam melakukan perubahan dari desa yang jauh menuju kemajuan yang berkelanjutan," ujar Ahmad Riza Patria.

Hadir juga Ustaz Sigit, dai senior yang telah bertugas sejak tahun 2004 di pedalaman Dusun Ngoyo, Morowali Utara. Hingga hari ini, Sigit masih berada di kampung Suku Tau Taa Wana, Dusun Ngoyo.

(shf)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |