Jakarta -
Bareskrim Polri menangkap pria berinisial AMA (29), tersangka sindikat manipulasi gambar dan video atau deepfake yang mencatut Presiden Prabowo Subianto dan pejabat negara lainnya. Jumlah korban dari sindikat ini mencapai 11 orang.
"Penyidik telah mengidentifikasi 11 orang yang menjadi korban atas kejahatan tersangka ini," ujar Dirtipidsiber Bareskrim Polri Brigjen Himawan Bayu Aji dalam konferensi pers di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (23/1/2025).
Para korban tersebar di berbagai wilayah. "Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah," sambungnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ternyata pelaku AMA tak bekerja sendiri untuk melancarkan aksi penipuannya. Ia bekerja bareng FA, yang bertugas mengedit video.
"Tersangka dibantu oleh FA, yang saat ini sudah kita DPO yang bertugas menyiapkan video deepfake atau yang mengedit," kata Himawan.
AMA diamankan oleh Bareskrim Polri pada 16 Januari 2025. Ia ditangkap di kediamannya di Lampung.
Pelaku melakukan penipuan dengan membuat video manipulasi mencatut Prabowo dengan menawarkan bantuan. Pelaku kemudian meminta korban melakukan transfer.
"Modus operandi tersangka yaitu mengunggah dan menyebarluaskan video di berbagai platform media sosial menggunakan teknologi deepfake memanfaatkan foto dan suara seperti Bapak Presiden Prabowo, Wakil Presiden Gibran, Ibu Sri Mulyani dan pejabat negara lainnya yang terlihat seolah-olah menyampaikan pernyataan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan," jelasnya.
"Dalam video yang diunggah tersebut tersangka mencantumkan nomor WA yang dapat dihubungi dengan harapan menarik masyarakat untuk menghubungi tersangka kemudian diarahkan oleh tersangka untuk mengisi formulir penerima bantuan dan kemudian korban diminta untuk mentransfer sejumlah uang," imbuhnya.
(isa/imk)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu