Jakarta -
Sebanyak 14 rumah di Jalan Karya Dalam III, Kelurahan Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat (Jakbar), hangus terbakar. Sejumlah warga yang terdampak diungsikan sementara ke masjid terdekat.
Seorang warga bernama Tiwi (35) menceritakan kondisi rumah orang tuanya yang terbakar. Ia mengaku sedih lantaran rumah tersebut memiliki banyak kenangan sejak dirinya masih kecil.
"Sebenarnya mah berantakan (hati) saya ngelihat keluarga begini. Saya kan memang posisi beda rumah ya. Berantakan saya, hancur. Sejujurnya saya hancur. Apalagi ngeliat kondisi rumah kita yang dari kecil, sudah tercipta dari lahir saya di situ kan. Itu kebetulan rumah orang tua. Lalu kita lihat seperti itu keadaannya, sakit, sedih," ujar Tiwi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiwi menyebut sepeninggal orang tuanya, rumah tersebut ditempati oleh kakaknya. Saat kebakaran terjadi, sang kakak mengalami syok berat sehingga harus dilarikan ke rumah sakit (RS).
"Posisi kakak saya langsung dilarikan ke IGD, langsung ke RSUD Tarakan. Kondisi dia memang sakit, emang punya riwayat sakit. Berhubung adanya kejadian tersebut, syok berat," tuturnya.
Tiwi mengaku tak sempat menyelamatkan harta benda keluarganya saat kebakaran terjadi. Bahkan, surat-surat berharga pun ikut ludes dilalap api.
"Itu semua nggak ada yang bisa diselamatkan. Di situ 1 unit sepeda listrik kena, terus barang-barang elektronik, sound system apa semua abis. Di dalam rumah itu abis semua, dari 2 lantai itu abis semua," katanya.
"Alhamdulillahnya tidak ada korban jiwa, hanya ya dokumen-dokumen penting pun habis semua terbakar. Karena memang apinya tuh cepet," sambungnya.
Tiwi berharap pemerintah dapat memberi bantuan kepada korban terdampak kebakaran. Menurut dia, bantuan tersebut sebaiknya berupa pembangunan rumah dan pengurusan dokumen persuratan yang terbakar imbas kebakaran.
Warga terdampak kebakaran diungsikan ke masjid setempat (Rachma Indira/detikcom)
"Saya minta pertanggungjawabannya dari pemerintah seperti itu saja," imbuhnya.
Sementara itu, warga bernama Surya (45) turut menceritakan insiden yang terjadi. Dia mengatakan kebakaran tersebut tak hanya menimpa rumahnya, tetapi juga rumah adik dan orang tuanya.
"Ini (rumah saya). Ini rumah adik saya yang belakang, itu yang tembok dari kabel sampai tembok beton sana tuh. Nah ini rumah ibu saya," kata Surya sambil menunjuk sejumlah rumah yang terbakar.
Surya menyampaikan, lingkungan ini memang ditinggali oleh kerabat dekatnya. Saat kebakaran terjadi, ia langsung bergerak cepat mengevakuasi saudara-saudaranya.
"Kita kebetulan kan saudara banyak juga dimari. Jadi udah kita evakuasi dulu orang-orangnya. Kan ada yang sakit juga kan, nah itu yang penting kita evakuasi dulu. Sama orang-orang tua nih, lansia kan ada dua yang lagi pada sakit juga. Makanya dibawa dulu ke masjid, dievakuasi semuanya," ucapnya.
Surya menyebut sudah tidak memikirkan harta benda yang dimilikinya. Dia lebih fokus menyelamatkan warga lainnya agar tidak ada korban jiwa.
Meski begitu, dia tak menampik adanya korban luka-luka yang ditimbulkan dari insiden ini.
"Kalau korban luka ada. Untuk yang bantuin-bantuin evakuasi kan ada yang naik. Meskipun dia pakai sendal atau apa. Nancep-nancep paku. Ada yang ketiban-tiban kayu, keseleo. Banyak sih kalau untuk (korban) luka-luka. Cuma kalau untuk korban (jiwa) alhamdulillah nggak ada," tambahnya.
Surya berharap pemerintah dapat segera membantu korban terdampak kebakaran. Ia berharap bantuan tersebut berupa pembangunan rumah.
"Ya tujuan kita udah pasti kalau sama pemerintah itu tujuannya ya rumah ini. Biar kita minimal nggak sepermanen mungkin tapi kita kan bisa ada yang bantu ngebangunlah. Itu aja. Supaya kita istilahnya bisa nggak kepanasan, nggak keujanan," pungkasnya.
(jbr/jbr)


















































