loading...
Kematian tragis Putri Diana dalam kecelakaan mobil di Paris pada 31 Agustus 1997 memicu spekulasi. Dugaan kecelakaan tersebut direncanakan Raja Charles III. Foto/Getty Images
INGGRIS - Kematian tragis Putri Diana dalam kecelakaan mobil di Paris pada 31 Agustus 1997 terus memicu berbagai spekulasi dan teori konspirasi. Salah satunya adalah dugaan kecelakaan tersebut telah direncanakan mantan suaminya, Raja Charles III .
Dugaan ini semakin diperkuat dengan munculnya sebuah surat yang ditulis oleh Putri Diana kepada mantan kepala pelayannya, Paul Burrell, sekitar 10 bulan sebelum insiden maut itu terjadi. Dalam surat tersebut, Diana mengungkapkan kekhawatiran bahwa Charles mungkin berencana mencelakakannya melalui insiden kendaraan dengan rem yang tidak berfungsi.
Dilansir dari The Royal Observer, Rabu (12/3/2025), rencana itu berpotensi menyebabkan cedera fatal di bagian kepala, dengan tujuan membuka jalan bagi Charles untuk menikahi Tiggy Legge-Bourke, mantan pengasuh anak-anak mereka, Pangeran William dan Pangeran Harry.
Surat ini pertama kali diungkap ke publik pada 2003 oleh Burrell dalam bukunya A Royal Duty. Di mana ia mengklaim bahwa Putri Wales memberikannya sebagai bentuk perlindungan jika suatu saat dirinya mengalami hal yang mencurigakan.
Foto/Getty Images
Namun, keabsahan surat tersebut dipertanyakan oleh salah satu sahabat sang putri, Lucia Flecha da Lima, yang menganggap bahwa Burrell mungkin telah memalsukan tulisan tangan sang Diana.
Ia bahkan menegaskan bahwa Diana tidak pernah merasa terancam oleh Charles dan tidak percaya bahwa mantan suaminya itu akan tega mencelakakan ibu dari anak-anaknya.
Menyusul publikasi surat tersebut, pihak berwenang melakukan penyelidikan lebih lanjut. Hal ini membuat Charles harus memberikan kesaksian di Istana St. James. Mantan kepala Scotland Yard John Stevens, menyatakan bahwa meskipun tuduhan telah diajukan terhadap Charles dan beberapa anggota Keluarga Kerajaan lainnya, tidak ditemukan bukti yang dapat mendukung klaim dalam surat Diana.
“Ya, tuduhan telah dibuat tentang Pangeran Wales dan bangsawan lainnya, tetapi kami harus menemukan atau memeriksa bukti (yang ada)sebelum kami mendekatinya dengan pertanyaan resmi,” kata Stevens.