Skandal Doping Guncang Dunia Tinju: 2 Juara Tercoreng, Sistem Pengawasan Dipertanyakan

21 hours ago 5

loading...

Skandal Doping Guncang Dunia Tinju: 2 Juara Tercoreng, Sistem Pengawasan Dipertanyakan

JAKART - Dunia tinju profesional maupun amatir tengah diguncang skandal doping yang melibatkan dua nama besar: Francisco Rodriguez Jr dan Lazizbek Mullojonov. Keduanya terjerat kasus penggunaan zat terlarang, memunculkan kembali sorotan tajam terhadap lemahnya sistem pengawasan dan koordinasi antidoping dalam olahraga adu jotos ini.

Rodriguez Gagal Dua Kali dalam Enam Bulan

 2 Juara Tercoreng, Sistem Pengawasan Dipertanyakan

Francisco Rodriguez Jr, petinju Meksiko berusia 31 tahun, mencetak kejutan saat mengalahkan Galal Yafai—peraih emas Olimpiade Tokyo 2020—dalam pertarungan sengit di Birmingham, Juni lalu. Namun, hasil itu kini digantung setelah Rodriguez dinyatakan positif menggunakan heptaminol, zat stimulan terlarang, dalam tes yang dilakukan pada malam pertarungan oleh VADA (Voluntary Anti-Doping Association).

Yang lebih mencengangkan, ini bukan kali pertama Rodriguez gagal tes doping. Enam bulan sebelumnya, usai laga melawan Josue Jesus Morales di San Antonio, Texas, ia juga terbukti positif dan diskors selama 90 hari oleh Komisi Olahraga Texas. Sayangnya, lantaran tidak adanya otoritas tunggal dalam dunia tinju profesional, hukuman itu tidak otomatis diketahui otoritas lain, termasuk British Boxing Board of Control (BBBofC) di Inggris.

Saat ini, Rodriguez tengah diselidiki oleh BBBofC dan UK Anti-Doping (UKAD). Meski WBC mengklaim hasil positif berasal dari suplemen energi yang dijual bebas dan menyatakan tidak ada unsur kesengajaan, pertarungan melawan Yafai telah resmi dinyatakan no-contest, dengan perintah rematch dikeluarkan segera.

Mullojonov, Sang Juara Olimpiade, Positif Steroid Anabolik

 2 Juara Tercoreng, Sistem Pengawasan Dipertanyakan

Di level amatir, kabar mengejutkan datang dari Paris. Lazizbek Mullojonov, juara kelas berat Olimpiade 2024 asal Uzbekistan, dinyatakan positif methasterone, sejenis steroid anabolik kuat, dalam tes yang diambil di luar kompetisi pada 11 Juni lalu.

Methasterone dikenal sebagai zat peningkat massa otot dan kekuatan secara cepat, dan penggunaannya dilarang keras di semua level olahraga. Badan Pengujian Internasional (ITA) menyatakan Mullojonov telah diberitahu dan memiliki hak untuk menguji sampel B. Jika hasil kedua menguatkan temuan awal, medali emasnya bisa dicabut dan kariernya terancam tamat.

Sebelum skandal ini, Mullojonov dikenal sebagai kebanggaan tinju Uzbekistan. Selain emas di Paris, ia juga meraih perunggu di Kejuaraan Dunia IBA 2023 dan emas di Kejuaraan Asia 2022. Namun semua pencapaian itu kini terancam tercoreng oleh dugaan pelanggaran serius terhadap kode etik olahraga.

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |