loading...
Masafer Yatta merupakan komunitas Palestina yang ditindas Israel dan tampil dalam dokumenter No Other Land. Foto/X/@Timesofgaza
GAZA - No Other Land, yang mengisahkan kekerasan pemukim dan penghancuran rumah-rumah Palestina oleh Israel di Tepi Barat yang diduduki, memenangkan Oscar untuk film dokumenter terbaik pada Minggu malam. Film itu mengangkat kekejaman Zionis dalam menggusur perkampuanganMasafer Yatta di Palestina.
Film ini telah memenangkan puluhan penghargaan sejak dirilis tahun lalu, termasuk di Festival Film Berlin dan Penghargaan Lingkaran Kritikus Film New York.
Tentang apakah film ini? Film ini diproduksi dari tahun 2019 hingga 2023 dan sebagian besar terdiri dari rekaman kamera pribadi yang direkam oleh aktivis Palestina Basel Adra, 28 tahun, yang mendokumentasikan penghancuran kampung halamannya, Masafer Yatta, oleh militer Israel di wilayah kecil dan terjal di wilayah selatan Tepi Barat yang diduduki.
Film ini menyoroti pembongkaran rumah-rumah oleh Israel di desa tersebut, yang ingin diubah oleh militer Israel menjadi zona pelatihan militer. Rekamannya menunjukkan militer Israel menghancurkan sekolah dan mengisi sumur air dengan semen, sehingga penduduk tidak dapat membangun kembali.
Adra membuat film tersebut bersama jurnalis Israel Yuval Abraham, yang menyutradarainya bersama dengan pembuat film Palestina Hamdan Ballal dan pembuat film Israel Rachel Szor.
Selama pidato penerimaan Oscar pada Minggu malam di Los Angeles, Adra mengatakan filmnya "mencerminkan kenyataan pahit yang telah kita alami selama beberapa dekade dan masih kita lawan saat kita menyerukan kepada dunia untuk mengambil tindakan serius untuk menghentikan ketidakadilan dan menghentikan pembersihan etnis terhadap orang-orang Palestina".
“Sekitar dua bulan lalu, saya menjadi seorang ayah, dan harapan saya kepada putri saya adalah agar dia tidak harus menjalani kehidupan yang sama seperti yang saya jalani sekarang.”
Abraham berkata dalam pidatonya: “Ketika saya melihat Basel, saya melihat saudara saya. Namun, kita tidak setara. Kita hidup dalam rezim di mana saya bebas berdasarkan hukum sipil dan Basel berada di bawah hukum militer yang menghancurkan kehidupan, yang tidak dapat ia kendalikan,” katanya.
Siapa Masafer Yatta? Komunitas Palestina yang Tampil dalam Dokumenter No Other Land
1. Penduduknya Bekerja sebagai Penggembala dan Petani
Masafer Yatta merupakan kumpulan dusun Palestina di dekat Hebron di wilayah selatan Tepi Barat yang diduduki.
Pada tahun 2023, dusun ini menjadi rumah bagi sekitar 2.500 warga Palestina yang tersebar di 12 desa atau dusun, yang mencakup sekitar 30.000 dunam (7.000 hektar).
Melansir Al Jazeera, sebagai bagian dari Tepi Barat yang ditetapkan sebagai Area C, area tersebut berada di bawah kekuasaan militer dan administratif penuh Israel. Penduduk area tersebut telah tinggal di sana sebelum pendudukan Israel di Tepi Barat pada tahun 1967, mencari nafkah sebagai penggembala dan petani.