loading...
Nasib royalti musik penyanyi dan pencipta lagu, Titiek Puspa, setelah wafat masih menjadi pertanyaan publik. Foto/Instagram Titiek Puspa.
JAKARTA - Nasib royalti musik penyanyi dan pencipta lagu, Titiek Puspa , setelah wafat masih menjadi pertanyaan publik. Sebelumnya, mencuat isu bahwa royalti sang maestro akan diurus oleh Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI).
Anak Titiek Puspa, Petty Tunjungsari, turut menanggapi hal tersebut. Dia menegaskan bahwa pihak keluarga mendiang Titiek Puspa selama ini menyerahkan urusan royalti kepada label Musica Studio's.
"Kami sudah mempercayakannya kepada Musica. Saya sendiri juga yang baru 3 hari baru 4 hari saya belum masuk ke masalah royalti karena memang selama ini itu sudah diurus sama Musica," kata Petty Tunjungsari di Tendean, Jakarta Selatan belum lama ini.
Petty mengaku kalau dirinya belum mengetahui detail soal rencana AKSI yang disampaikan Ahmad Dhani dan Piyu Padi. Yang pasti, Petty mengajak seluruh pihak agar senantiasa berkepala dingin dalam membicarakan royalti musik.
"Belum sih belum tau. Baru taunya dari wartawan saya. Jadi kepala dingin dulu lah. Saya belum masuk ke situ. Jadi ya semua ini kita kan berteman. Sebuah lagu kalau nggak ada penyanyi, nggak bisa nyanyiin. Penyanyi kalau nggak ada musikus, enggak optimal di panggung. Panggung kalau enggak ada orang backstage, nggak bisa ada panggung," jelas Petty.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum AKSI, Piyu Padi, menyatakan komitmennya untuk melindungi hak cipta dan royalti lagu Titiek Puspa lewat sistem Digital Direct License (DDL).
Katanya, AKSI akan mengelola distribusi royalti secara transparan.
Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa karya-karya legendaris Titiek Puspa seperti Kupu-Kupu Malam tetap mendapatkan perlindungan hukum dan manfaat finansial yang layak bagi keluarga sang musisi.
"Iya, kita dari AKSI memang mengumpulkan karya-karya dari pencipta lagu yang masih aktif maupun yang sudah meninggal dunia," kata gitaris Padi tersebut di Senayan, Jakarta belum lama ini.
Di sisi lain Piyu menilai, pertemuan kedua pihak terlalu dini dilakukan karena masih salam suasana duka.
"Iya, karena kita kan nanti ada pertemuan dengan pihak keluarga. Tapi ini kan masih suasana berduka ya, kita ingin doakan yang terbaik untuk Eyang Titiek," lanjutnya.
(nnz)