Jakarta -
Satbrimob Polda Metro Jaya memberikan trauma healing di Mako Kwitang, Jakarta Pusat (Jakpus). Trauma healing diberikan untuk menjaga ketenangan batin, memperkuat mental, dan meningkatkan fokus anggota dalam menjalankan tugas.
"Brimob tidak hanya dituntut siap secara fisik, tetapi juga harus memiliki mental yang kuat dan stabil," kata Dansat Brimob Polda Metro Jaya Kombes Henik Maryanto, Rabu (3/9/2025).
Dia mengatakan kegiatan digelar pada pagi hari tadi. Turut hadir dalam kegiatan itu Karolabdokkes Pusdokes Polri Brigjen dr Sumy Hastry Purwanti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Trauma healing sendiri diikuti oleh seluruh jajaran personel Brimob. Kegiatan dilakukan melalui metode relaksasi dan pengendalian emosi.
"Dengan kegiatan ini, diharapkan seluruh anggota dapat tetap profesional, sigap, dan mampu menghadapi dinamika tugas di lapangan," bebernya.
Polri memberikan trauma healing untuk Brimob dan warga di sekitar Mako Kwitang, Jakpus. (Foto: dok. Istimewa)
Kegiatan dimulai dengan sambutan serta pengarahan. Kemudian dilanjutkan dengan rangkaian trauma healing berupa latihan fokus dan relaksasi.
"Personel menerima arahan penting mengenai pengendalian emosi dalam pelaksanaan tugas," tuturnya.
Dia memberikan apresiasi kepada pihak yang terlibat sehingga kegiatan bisa berlangsung. Menurutnya, trauma healing menjadi langkah pending menjaga psikologis personel Brimob.
Trauma Healing Warga Terdampak
Di hari yang sama, Polwan SSDM Mabes Polri dan PPA Bareskrim Polri melakukan trauma healing bagi warga sekitar Mako Brimob Kwitang yang terdampak kericuhan. Polwan mengajak anak-anak bernyanyi, menari, dan melukis untuk memulihkan psikologi pascainsiden.
"Kegiatan trauma healing ini dilakukan untuk memulihkan psikologi warga sekitar yang terdampak. Polri hadir untuk memberikan pelayanan kepada publik," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi.
(rdh/mea)