loading...
Fahrul Nurkolis, peneliti muda UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta berhasil memperoleh hak paten atas senyawa antikanker dan antidiabetes hasil risetnya. Foto/Erfan Erlin
YOGYAKARTA - Dunia akademik Indonesia kembali menorehkan prestasi melalui sosok peneliti muda berbakat, Fahrul Nurkolis. Di usianya yang baru 25 tahun, Fahrul telah berhasil memperoleh hak paten atas senyawa antikanker dan antidiabetes hasil risetnya.
Prestasi ini semakin mengukuhkan namanya di kancah penelitian internasional. Lahir dan besar di Madiun, Jawa Timur, Fahrul telah menerbitkan lebih dari 105 karya ilmiah di jurnal internasional bereputasi.
Sebagai lulusan terbaik dan tercepat dari Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun akademik 2023/2024, ia menunjukkan bahwa usia bukanlah penghalang untuk berkontribusi dalam dunia sains.
"Penelitian harus bisa menjawab permasalahan yang ada di masyarakat," ujar Fahrul, Senin (3/3/2025).
Ia percaya bahwa ilmu pengetahuan tidak hanya berhenti di teori, tetapi juga harus memiliki dampak nyata bagi kesehatan manusia.
Sebagai peneliti di bidang farmasi berbasis bahan alam, Fahrul melihat potensi besar dari keanekaragaman hayati Indonesia. Dengan ribuan spesies tumbuhan yang mengandung senyawa bioaktif, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pusat pengembangan obat alami dunia.
"Banyak tanaman Indonesia yang memiliki potensi sebagai bahan baku obat. Tantangannya adalah bagaimana riset ini bisa berlanjut hingga tahap produksi dan komersialisasi, sehingga manfaatnya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat," jelasnya.
Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya