Jakarta -
Polda Metro Jaya terus melakukan penyelidikan untuk mengusut kericuhan di Jakarta beberapa waktu lalu. Polda Metro Jaya kini membidik aktor utama penggerak kericuhan.
"Bahwa Polda Metro Jaya berkomitmen untuk mengungkap aktor penggerak utama di balik kerusuhan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Kamis (4/9/2025).
Ade Ary mengatakan Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri terus berkomitmen untuk menjaga Jakarta yang aman. Dia menegaskan polisi siaga di lapangan 24 jam untuk memastikan Jakarta aman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini Polda Metro Jaya masih terus mengembangkan melakukan pendalaman untuk mengungkap tuntas peristiwa kerusuhan agar nanti bisa terungkap aktor penggerak utama dibalik kerusakan," ujarnya.
Ade Ary menegaskan pihaknya selalu mengawal aksi unjuk rasa yang digelar masyarakat. Namun, dalam aksi yang terjadi beberapa waktu yang lalu, ada pihak tak bertanggungjawab yang menghasut untuk melakukan perusakan.
"Hasil monitoring Polda Metro Jaya diketahui beberapa akun medsos menyebarkan flyer kemudian menyiarkan secara langsung atau live melalui akun medsos berisi ajakan anarkis. Hal ini memancing sebagian masyarakat khususnya pelajar atau anak-anak sekolah untuk datang ke gedung DPR RI sehingga terjadi peristiwa anarkis," jelasnya.
Sampai saat ini pihak kepolisian sudah menetapkan 43 orang tersangka terkait aksi anarkis. Ade Ary merinci 42 orang di antaranya sudah dewasa dan 1 masih berstatus anak di bawah umur.
Sebagaimana diketahui, aksi unjuk rasa dimulai pada tanggal 25 Agustus 2025. Massa membawa sejumlah tuntutan, salah satunya penolakan tunjangan anggota DPR RI. Aksi berujung ricuh hingga malam hari dengan massa yang tersebar di sejumlah titik.
Aksi terus berlanjut di tanggal 28 Agustus dengan massa buruh yang menyampaikan 11 tuntutannya. Usai demo buruh bubar, massa lain turut menyampaikan aspirasinya. Namun, aksi memanas hingga terjadi peristiwa mengenaskan di mana seorang driver ojol bernama Affan Kurniawan tewas dilindas rantis Brimob di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat.
Buntut peristiwa itu, massa dari pengemudi ojol dan warga langsung mendatangi Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat (Jakpus). Peristiwa itu juga mendorong masyarakat menggelar aksi solidaritas bela Affan di sejumlah titik di Jakarta.
Aksi sempat memanas, petasan dilemparkan hingga gas air mata dilepaskan petugas kepolisian. Selain itu, sejumlah fasilitas umum terbakar hangus saat demo.
Simak juga Video: Polisi Tetapkan 7 Tersangka Pemilik Akun Medsos Provokasi Kericuhan
(wnv/mea)