Pembantaian Zionis Israel di Palestina Kian Brutal, Mengapa Dunia Diam?

2 days ago 9

loading...

Pembantaian Zionis Israel di Palestina semakin brutal, tapi dunia internasional tetap diam. Foto/Euromed Monitor

GAZA - Pembantaian Zionis Israel terhadap rakyat Palestina terhenti sesaat di Jalur Gaza ketika kesepakatan tahap pertama gencatan senjata tercapai dengan Hamas dua bulan lalu.

Namun warga Palestina terbangun pada Senin (17/3/2025) malam oleh gelombang serangan udara Israel yang ganas, dan berarti dimulainya kembali pembantaian tersebut, bahkan lebih brutal.

Lebih dari 400 orang—banyak dari mereka anak-anak—dibantai dalam hitungan jam, dalam serangan yang dilaporkan mendapat "lampu hijau" dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Kejahatan yang disaksikan komunitas dunia internasional ini ini segera diikuti oleh perintah evakuasi—yaitu, pemindahan paksa—yang meningkatkan kemungkinan operasi darat baru.

Alasan Israel? Klaim palsu bahwa Hamas belum mematuhi ketentuan perjanjian gencatan senjata yang disepakai pada bulan Januari—ketentuan yang telah dilanggar berulang kali oleh Israel sendiri.

Setelah kejahatan brutal terbaru tersebut, CNN melaporkan bahwa serangan Israel menimbulkan "keraguan terhadap gencatan senjata yang rapuh".

Owen Jones, seorang kolumnis Guardian, mengkritisi situasi yang terjadi, yang menurutnya tidak ada apa yang disebut "gencatan senjata".

Sudah 150 warga Palestina tewas di Gaza selama "gencatan senjata" tersebut, dan puluhan lainnya dibantai di Tepi Barat.

Menurutnya, banyak contoh bagaimana kekerasan Israel terus-menerus dibiarkan dan kehidupan warga Palestina dilucuti dari makna apa pun.

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |