Pekan Wayang & Gamelan 2025, 30 Komunitas Ramaikan Karnaval Kebudayaan

7 hours ago 3

Jakarta -

Kementerian Kebudayaan menyelenggarakan Pekan Wayang dan Gamelan 2025 di Kota Surakarta dalam rangka perayaan inskripsi Pertunjukan Wayang dan Gamelan oleh UNESCO. Gelaran dibuka dengan Karnaval Kebudayaan yang diikuti 30 komunitas budaya bertempat di Loji Gandrung yang kemudian berjalan menuju Balai Kota Surakarta.

Peserta karnaval terdiri dari berbagai kalangan dan usia yang memiliki atensi besar terhadap kebudayaan terutama wayang dan gamelan. Tujuan diadakannya acara ini adalah agar wayang dan gamelan lebih dikenal semua kalangan di era modern.

Sebagai warisan budaya takbenda, wayang dan gamelan tidak hanya sebagai hiburan, namun juga menjadi media pendidikan moral dan spiritual dan menjadi wadah seni gabungan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Jenderal Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi Kementerian Kebudayaan, Restu Gunawan menyampaikan, Kota Surakarta merupakan salah satu pusat kebudayaan, maka sudah sewajarnya berkolaborasi.

"Kita semua sudah tahu bahwa wayang dan gamelan telah diakui sebagai warisan budaya dunia. Nanti sepulang dari sini, adik-adik bisa menonton pertunjukan wayang dan memahami filosofinya. Kalau belum, ayo masuk ke sanggar-sanggar untuk belajar gamelan," ujar Restu dalam keterangannya, Senin (3/11/2025).

Selain itu, ia menyampaikan kebudayaan kita harus dipelajari dan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk pendidikan karakter, salah satunya seperti yang tengah dilaksanakan hari ini untuk merayakan bersama di Karnaval Kebudayaan.

"Kita berjalan bersama dari sini menuju Balai Kota, merayakan Hari Wayang Nasional yang menjadi kebanggaan kita, sebagai bagian dari upaya memperkuat diplomasi dan rasa percaya diri sebagai bangsa," tegas Restu.

Sementara Walikota Surakarta, Respati Achmad Ardianto, menyampaikan pekan Wayang dan Gamelan 2025 ini menjadi ruang perjumpaan antargenerasi pelaku budaya, baik maestro, perajin, pelajar, maupun masyarakat umum. Kota Surakarta sebagai kota budaya, menjadi rumah yang nyaman bagi tumbuhnya nilai-nilai kebudayaan.

"Pemerintah Kota Surakarta senantiasa mendukung kegiatan yang memperkuat peran seniman dan komunitas budaya agar terus berinovasi tanpa kehilangan akar tradisi. Kegiatan ini, menjadi pemicu lahirnya kolaborasi budaya yang berkelanjutan antara pemerintah, komunitas, dunia pendidikan, dan masyarakat, untuk menjaga eksistensi wayang dan gamelan," jelasnya.

Hadir mendampingi Dirjen Restu Gunawan, Direktur Pemberdayaan Nilai Budaya dan Fasilitasi Kekayaan Intelektual, Yayuk Sri Budi Rahayu, serta segenap jajaran Kementerian Kebudayaan.

Gelaran Karnaval Budaya ini juga dimeriahkan dengan kegiatan lomba menggambar wayang tingkat TK dan SD yang diikuti tidak kurang dari 500 peserta di pendopo Balai Kota Surakarta.

Melalui kerja sama antara Kementerian Kebudayaan, Pemerintah Kota Surakarta dan Institut Seni Indonesia Surakarta, kegiatan ini menjelma menjadi panggung dialog lintas generasi, di mana bunyi, bayang, dan rasa menjadi satu narasi yaitu warisan budaya takbenda bukan sekadar untuk dilestarikan, tapi untuk dihidupkan kembali dengan cara yang lebih berani, lebih indah, dan kekinian.

(ega/ega)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |