loading...
Tiada hari tanpa ghibahin orang lain, membuka kejelekan dan keburukan orang lain, mengumbar nasib buruk orang, bahkan aib sendiri pun, seolah menjadi jualan paling laku agar dirinya viral di di dunia maya tersebut. Foto ilustrasi/ist
Mengumbar aib dan caci maki, saat ini sudah tidak tabu lagi dilakukan di media sosial. Bahkan, menjadi salah satu 'konten' yang cukup menjual. Tiada hari tanpa ghibah -in orang lain, membuka kejelekan dan keburukan orang lain, mengumbar nasib buruk orang, bahkan aib sendiri pun, seolah menjadi 'jualan' paling laku agar dirinya viral di di dunia maya tersebut. Lalu bagaimana syariat memandang hal tersebut?
Islam mengajarkan dan memerintahkan kita atau umatnya untuk menutup aib diri sendiri, begitu juga menutup aib orang lain. Bahkan, perintah untuk tidak mengumbar aib dan keburukan menjadi salah satu penyebab turunnya ayat-ayat Al-Qur'an .
Hal ini terjadi ketika salah satu sahabat Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, Salman al Farisi, ketika selesai makan ia langsung tidur dengan mendengkur. Kelakuan Salman diketahui orang lain dan menjadi bahan pergunjingan, hingga akhirnya aib tersebut tersebar luas.
Akibat kejadian tersebut Allah menurunkan ayat,
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اجۡتَنِبُوۡا كَثِيۡرًا مِّنَ الظَّنِّ اِنَّ بَعۡضَ الظَّنِّ اِثۡمٌۖ وَّلَا تَجَسَّسُوۡا وَلَا يَغۡتَبْ بَّعۡضُكُمۡ بَعۡضًا ؕ اَ يُحِبُّ اَحَدُكُمۡ اَنۡ يَّاۡكُلَ لَحۡمَ اَخِيۡهِ مَيۡتًا فَكَرِهۡتُمُوۡهُ ؕ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ؕ اِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيۡمٌ
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang." (QS Al-Hujurat:12).
Kenapa 'aib' begitu antusias dibicarakan orang? Apalagi umumnya banyak dilakukan oleh kaum wanita? Secara istilah, aib merupakan sesuatu yang ada pada diri seseorang yang sifatnya buruk atau tidak menyenangkan. Karena itu, aib adalah suatu hal yang harus ditutup rapat-rapat dan tak boleh disebarkan. Meski bukan sejenis hoaks, namun aib sesuatu yang buruk sehingga tak boleh diketahui orang lain. Sebab hal itu sangat memalukan.
Setiap orang memiliki aibnya masing-masing, untuk itulah Allah memerintahkan untuk menutupi aib diri sendiri dan sesama muslim, seperti tertera pada Surah Al Hujurat tersebut.
Allah telah menciptakan manusia dengan sempurna , dimana setiap alur kehidupannya Allah sudah tentukan dengan jalannya masing-masing. Terkadang manusia melakukan hal-hal yang tak sepantasnya dilakukan, seperti membuka aibnya sendiri yang sebelumnya telah ditutupi oleh Allah yang Maha baik.
Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam bersabda,