Munas XII SOKSI, Bamsoet Ingatkan Perkuat Identitas & Relevansi Organisasi

7 hours ago 1

Jakarta -

Ketua Dewan Pembina Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), Bambang Soesatyo mendorong SOKSI untuk kembali ke khittah perjuangan. Bamsoet mengatakan SOKSI dapat memperkuat identitas dan perannya di tengah tantangan dan perubahan zaman.

Menurutnya, SOKSI harus responsif terhadap perubahan dan inovatif dalam menghadapi tantangan sehingga dapat memenuhi aspirasi anggotanya dan berkontribusi terhadap bangsa dan negara.

"Kembali ke khittah merupakan langkah strategis untuk memperkuat identitas dan relevansi organisasi dalam konteks sosial ekonomi yang dinamis. Memastikan organisasi berjalan independen dari intervensi pihak luar, mengawal komitmen agenda politik Golkar untuk mendukung Presiden Prabowo Subianto dua periode, serta berkomitmen pada stabilitas nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo adalah langkah-langkah yang menjadi kunci keberhasilan SOKSI," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Rabu (21/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini disampaikannya saat menghadiri Pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) dan Perayaan HUT ke-65 SOKSI di Jakarta, Selasa (20/5/25) malam.

Anggota DPR RI ini menjelaskan Indonesia tengah berada dalam fase penting dari perkembangan sosial ekonomi. Saat ini, perubahan cepat dan kompleks semakin meningkatkan tuntutan akan organisasi yang adaptif dan responsif.

Oleh sebab itu, SOKSI dituntut untuk berinovasi dalam program kerja yang dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan aspirasi anggota serta masyarakat.

"Melalui penerapan program-program pemberdayaan pekerja, SOKSI memiliki potensi untuk memperkuat basis elektoral Golkar, sekaligus mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan 'Masyarakat Karya' yang sejahtera. Ini adalah manifestasi dari peran ganda SOKSI yang tidak hanya berfungsi sebagai sayap politik, tetapi juga sebagai mitra strategis pemerintah," papar Bamsoet.

Lebih lanjut, Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini mengimbau agar SOKSI merangkul pelbagai sektor dari masyarakat pekerja untuk mewujudkan aspirasi kolektif dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global. Terlebih pada Februari 2025, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,28 juta jiwa.

"SOKSI perlu aktif dalam menangani masalah pengangguran ini dengan menawarkan pelatihan dan pengembangan keterampilan yang relevan bagi anggota SOKSI dan masyarakat," ungkap Bamsoet.

Bamsoet menambahkan penguatan identitas dan peran SOKSI di era digitalisasi menjadi tantangan tersendiri. Dengan meningkatnya penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, SOKSI perlu memanfaatkan platform digital untuk memperluas jangkauan dan efektivitas program-program pemberdayaan.

Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), tercatat pengguna internet di Indonesia mencapai lebih dari 221 juta orang pada tahun 2024. Bamsoet menilai jumlah ini memberikan peluang bagi SOKSI untuk memanfaatkan platform digital dalam menyebarluaskan informasi dan melatih anggotanya.

"Munas yang diselenggarakan hari ini juga harus independensi dalam pengambilan keputusan. Ketidakberpihakan ini menjadi hal penting untuk memastikan bahwa kebijakan yang dirumuskan benar-benar mencerminkan tujuan awal didirikannya SOKSI. Sehingga, mampu merumuskan program yang kuat dan independen untuk menjadi dasar bagi organisasi dalam mendapatkan kepercayaan masyarakat," pungkas Bamsoet.

Sebagai informasi, SOKSI berdiri sejak 20 Mei 1960. Lahir dari semangat para prajurit TNI Angkatan Darat melalui tokoh pendiri Suhardiman, SOKSI memiliki peran vital dalam dinamika politik serta sosial di Indonesia.

Pembukaan Munas dan Perayaan HUT ke-65 SOKSI turut dihadiri antara lain, Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia; Sekjen Partai Golkar, Sarmuji; Bendum Partai Golkar, Sari Yuliati; Ketua Dewan Etik Partai Golkar, Muhammad Hatta; serta Ketua Dewan Kehormatan, Aburizal Bakrie.

Hadir pula Ketua Umum SOKSI, Ahmadi Noor Supit; Sekjen SOKSI, Mukhamad Misbakhun; Bendum SOKSI, Robert Kardinal; tokoh senior Partai Golkar yakni Agung Laksono, Theo Sambuaga, Utoyo Usman, Thomas Suyatno dan Bomer Pasaribu.

(prf/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |