Massa BEM SI Tertib Bubar dari Depan DPR Usai Tabur Bunga

4 hours ago 2

Jakarta -

Aliansi BEM SI selesai menggelar aksi damai di depan gedung DPR RI. Mereka membubarkan diri secara tertib.

Pantauan detikcom di lokasi, Kamis (4/9/2025), massa BEM SI mulai meninggalkan depan gedung DPR RI pukul 18.10 WIB. Massa berangsur-angsur meninggalkan gedung DPR RI setelah aksi tabur bunga.

Setelah massa BEM SI bubar, petugas kebersihan langsung bergerak membersihkan sisa-sisa sampah di lokasi. Selain itu, petugas kepolisian masih berjaga untuk mengatur arus lalu lintas di sekitar lokasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu lintas di Jalan Gatot Subroto tidak terlalu terdampak karena tidak ada penutupan jalan.

Aliansi BEM SI juga membagikan mawar dalam aksi damai di depan gedung DPR RI kepada masyarakat yang turut hadir dalam aksi damai kali ini. Selanjutnya mereka menyanyikan lagu nasional Indonesia Pusaka secara beramai-ramai.

Aliansi BEM SI selesai menggelar aksi damai di depan gedung DPR RI. Mereka membubarkan diri secara tertib usai melakukan asi tabur bunga. (Kurniawan F/detikcom)Petugas kebersihan langsung bergerak membersihkan sisa-sisa sampah di lokasi. (Kurniawan F/detikcom)

Taburan bunga dilakukan di depan karangan bunga bertuliskan 'Turut berduka cita atas meninggalnya Dewan Perwakilan Rakyat'. Selain tabur bunga, mereka juga menggelar poster bertuliskan 'Basmi Hama Negara' dan 'Reformasi Polri' yang dikelilingi lilin.

"Aksi ini atas matinya demokrasi Indonesia," kata orator yang memimpin aksi teatrikal di depan gedung DPR RI.

Dalam aksi damai di depan gedung DPR RI sore ini, seluruh peserta aksi dari BEM SI secara ramai-ramai mengangkat poster 'Selamatkan Indonesia'. Poster bertuliskan 'Selamatkan Indonesia' ini senada dengan tema aksi damai yang diusung BEM SI.

Poster tersebut diangkat dengan tulisan berwarna merah putih berlatar hitam. Selain poster bertuliskan 'Selamatkan Indonesia', mereka juga membawa poster dengan tulisan #wargajagawarga. Mereka juga turut membawa poster yang berisi 13 tuntutan mereka.

Massa mahasiswa juga membawa banyak selebaran dan spanduk berisi tuntutan hingga karangan bunga. 'Turut Berduka Cita Atas Meninggalnya Dewan Perwakilan Rakyat-BEM Seluruh Indonesia' demikian tulisan karangan bunga tersebut.

Aliansi BEM SI menggelar aksi damai di depan gedung DPR RI. Massa membagikan mawar hingga menaburkan bunga di depan pagar gedung DPR RI. (Kurniawan F/detikcom)Aliansi BEM SI menggelar aksi damai di depan gedung DPR RI. Massa membagikan mawar hingga menaburkan bunga di depan pagar gedung DPR RI. (Kurniawan F/detikcom)

BEM SI dalam aksinya menyoroti tindakan korupsi, hukum yang dinilai dipolitisasi, sejarah yang dianggap dipelintir, hingga kebijakan negara yang dirasa abai pada rakyat. Adapun 13 tuntutan yang disuarakan oleh aliansi BEM SI sebagai berikut:

1. Turunkan tunjangan DPR sekarang juga! Rakyat sengsara, wakilnya berpesta -hentikan gaya hidup mewah di atas penderitaan rakyat!

2. Sahkan RUU Perampasan Aset! Tangkap, rampas, adili semua harta koruptor-habisi tikus-tikus berdasi!

3. Reformasi total Polri dan DPR! Bersihkan dari mafia, bubarkan kartel kekuasaan, wujudkan institusi yang benar-benar pro rakyat!

4. Bebaskan segera kawan-kawan kami! Stop kriminalisasi gerakan mahasiswa dan rakyat!

5. Mengecam keras tindak represif aparat! Hentikan pemukulan, hentikan gas air mata, hentikan peluru tajam terhadap rakyat!

6. Evaluasi total Kabinet Merah Putih! Copot menteri gagal, usir pembisik oligarki, rakyat butuh pemimpin bukan boneka!

7. Reformasi Undang-Undang Peradilan Militer! Jangan biarkan impunitas-adili pelanggar HAM di pengadilan rakyat, bukan mahkamah sandiwara!

8. RUU KUHAP harus berpihak pada rakyat! Hukum jangan jadi alat kriminalisasi, rakyat butuh keadilan, bukan penindasan!

9. Adili aparat pembunuh rakyat! Darah rakyat bukan tumbal kekuasaan-hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu!

10. Tuntut 19 juta lapangan pekerjaan dari Wapres! Janji bukan sekadar kata buktikan di hadapan rakyat!

11. Sejahterakan guru dan dosen! Pendidikan maju lahir dari tenaga pendidik yang sejahtera, bukan yang dibiarkan menderita!

12. Tolak 5 batalion dan peradilan militer di UNRI! Kampus adalah ruang bebas akademik, bukan markas militer!

13. Tolak Dwifungsi jabatan di pemerintah-an! Hentikan rangkap kekuasaan yang hanya melanggengkan oligarki!

(jbr/jbr)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |