Kuasa Hukum Adrian Campbell Buka Suara soal Isu Pengelolaan Marina Bay City

2 hours ago 1

Jakarta -

Proyek Marina Bay City di kawasan Sekotong, Lombok Barat, belum lama ini menjadi perbincangan publik. Proyek properti bernilai sekitar Rp 17 triliun direncanakan akan menghadirkan puluhan villa mewah di kawasan pesisir tersebut.

Namun, keberlangsungan proyek ini dipertanyakan usai Komisaris PT Marina Bay Investment, Adrian James Campbell mengundurkan diri. Langkah tersebut memicu spekulasi publik mengenai dampak pengunduran diri terhadap kelanjutan proyek, terutama terkait struktur kepemilikan dan arah pengelolaan investasi ke depan.

Melalui kuasa hukum Hendarman Law Firm (HLF), Adrian menegaskan masih menjadi pemegang saham di Marina Bay Investments melalui PT Marina Bay Group. Selain itu, ia juga masih menjadi bagian dari Proyek Marina Bay City.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Adrian James Campbell menegaskan bahwa hingga saat ini persyaratan pengalihan saham tersebut belum dipenuhi sepenuhnya oleh Jamie Neville McIntyre dan/atau afiliasinya, dan oleh karenanya Adrian James Campbell masih resmi tercatat dan tetap memiliki 50% (lima puluh persen) saham di PT Marina Bay Investments melalui PT Marina Bay Group. Hal ini dapat dibuktikan melalui register perusahaan resmi yang dapat diakses melalui Kementerian Hukum Republik Indonesia," kata Hendarman Law Firm dalam keterangannya, Sabtu (20/12/2025).

Peran Besar Kinnara Ltd di Balik Proyek Marina Bay City

Hendarman Law Firm menegaskan Marina Bay City merupakan proyek berskala besar inisiasi Adrian melalui perusahaan miliknya, Kinnara Ltd. Melalui Kinnara Ltd, Adrian melakukan tahap identifikasi lokasi, pembentukan merek, perencanaan induk, pemasaran, hingga pembentukan kerangka penjualan dan investor.

Adapun tanggung jawab operasional dan pelaksanaan proyek selanjutnya dialihkan kepada pengembang yang ditunjuk. Salah satu pengembang tersebut adalah PT Marina Bay Investments, yang secara khusus ditunjuk untuk melaksanakan pengembangan dan operasional pada tahap pertama Proyek Marina Bay City.

"Oleh karena itu, setiap pernyataan yang menyatakan bahwa Adrian James Campbell tidak lagi terlibat dalam Proyek Marina Bay City adalah tidak benar, menyesatkan, dan keliru. Hingga saat ini, Adrian James Campbell dan Kinnara Ltd. masih merupakan bagian signifikan yang tak terpisahkan dari Proyek Marina Bay City, serta kemudian telah menunjuk pengembang lain untuk melaksanakan pengembangan Proyek Marina Bay City pada area proyek lainnya," paparnya.

Hendarman Law Firm menambahkan, Kinnara Ltd juga terikat dalam Perjanjian Keagenan dengan PT Marina Bay Investments untuk bertindak sebagai agen penjualan Proyek Marina Bay City yang dikembangkan oleh PT Marina Bay Investments

"Oleh karena itu, kami tegaskan bahwa hingga saat ini Perjanjian Keagenan tersebut masih berlaku dan wajib dipatuhi oleh seluruh pihak. Kinnara Ltd memastikan kepada semua pihak terkait bahwa seluruh penjualan Proyek Marina Bay City oleh Kinnara Ltd dilakukan secara sah, dan seluruh dana yang diterima oleh Kinnara Ltd sehubungan dengan penjualan tersebut akan didistribusikan secara bertanggung jawab sesuai dengan peruntukannya dalam Proyek Marina Bay City," tegasnya.

Tempuh Jalur Hukum

Merespons berbagai pemberitaan keliru yang beredar di masyarakat, Hendarman Law Firm menekankan kliennya telah mempertimbangkan untuk menempuh jalur hukum. Pasalnya, pemberitaan tersebut telah merugikan dan mencemarkan reputasi Adrian, Kinnara Ltd dan afiliasinya.

"Perlu kami tegaskan bahwa Adrian James Campbell senantiasa menjalankan kegiatan usahanya dengan menjunjung tinggi prinsip transparansi keuangan dan kepatuhan hukum. Seluruh dana investor telah dialokasikan secara tepat untuk pembelian tanah bersertifikat, pembangunan infrastruktur, dan kegiatan konstruksi sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia," tegasnya.

Adrian juga telah mengajukan Laporan Kepolisian kepada Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat dengan Nomor Laporan Polisi TBLP/475/XI/2025/Dit.Reskrimsus sehubungan dengan pemberitaan menyesatkan dan/atau pencemaran nama baik yang secara terus-menerus diarahkan terhadap reputasi pribadi dan profesional Adrian

Indikasi Penyalahgunaan Dana PT Marina Bay Investments

Hendarman Law Firm menjelaskan kliennya memperoleh informasi mengenai adanya indikasi penyalahgunaan dana PT Marina Bay Investments. Terdapat indikasi bahwa dana PT Marina Bay Investments 'dialihkan untuk kepentingan perusahaan lain' yang tidak terkait dengan Proyek Marina Bay City atau 'untuk kepentingan pribadi pihak tertentu'.

"Sebagai pemegang saham PT Marina Bay Investments melalui PT Marina Bay Group, Adrian James Campbell telah menggunakan haknya untuk meminta klarifikasi kepada Direksi dan Komisaris PT Marina Bay Investments saat ini, yaitu Christina Natalia dan Jamie Neville McIntyre. Namun hingga saat ini, belum ada jawaban dan klarifikasi yang memadai dari yang bersangkutan atas indikasi tersebut," tegas Hendarman Law Firm.

Adrian juga mengetahui dugaan adanya kontraktor Proyek Marina Bay City yang hingga saat ini belum menerima pembayaran atas pekerjaan yang telah mereka lakukan. Ia pun menyesalkan adanya indikasi penyalahgunaan dana tersebut, terlebih ketika hak-hak para kontraktor proyek belum dipenuhi.

Secara terpisah, Adrian juga mengetahui dari pemberitaan soal penghentian pengembangan proyek Marina Bay City oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, Kabupaten Lombok Barat. Pasalnya, proyek tersebut tidak memenuhi persyaratan perizinan yang diwajibkan.

Pelaksanaan pengembangan Proyek Marina Bay City oleh Direksi dan Komisaris PT Marina Bay Investments saat ini dinilai tidak sejalan dengan kredibilitas, integritas, nilai, serta prinsip-prinsip yang dijunjung tinggi oleh Adrian, Kinnara Ltd dan afiliasinya.

"Sehubungan dengan rangkaian permasalahan yang terjadi dalam pengembangan Proyek Marina Bay City selama masa pengelolaan Direksi dan Komisaris PT Marina Bay Investments saat ini tersebut, Adrian James Campbell, dalam kapasitasnya sebagai pemegang saham PT Marina Bay Investments melalui PT Marina Bay Group, telah meminta kepada Direksi dan Komisaris PT Marina Bay Investments untuk segera menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) PT Marina Bay Investments guna memperoleh klarifikasi dan pertanggungjawaban dari Direksi dan Komisaris PT Marina Bay Investments," papar Hendarman Law Firm

"Namun demikian, hingga saat ini Direksi dan Komisaris PT Marina Bay Investments belum menunjukkan adanya tanggapan dan/atau tindak lanjut yang memadai atas permintaan tersebut," tutupnya.

(anl/ega)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |