Jakarta -
Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali memakan korban jiwa. Wakil Ketua Komisi V DPR Andi Iwan Aras menyoroti masih adanya kapal-kapal tua yang tetap digunakan untuk masyarakat.
"Untuk kunspek (kunjungan inspeksi) ya kita masih belum jadwalkan ya. Mungkin kita akan menunggu hasil pemeriksaan KNKT untuk menyangkut masalah kejadian tersebut," kata Andi kepada wartawan, Jumat (4/7/2025).
Andi mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh buntut insiden maut tersebut. Dia menyebut masih ada kapal-kapal tua yang tetap beroperasi tanpa memenuhi standar kelaikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan tentunya kita akan melakukan evaluasi menyeluruh tentang bagaimana kelaikan kapal-kapal penyeberangan kita yang ada di Indonesia ini. Jadi memang pada dasarnya karena masih banyak ya kapal-kapal kita yang sudah terlalu tua umurnya, umur kapalnya dan kemudian juga mungkin tingkat kenyamanannya sudah mulai berkurang gitu lho," ujar politikus Gerindra itu.
Andi pun meminta pemerintah agar meningkatkan pelayanan pelayaran. Terutama berkaitan dengan urusan keselamatan nyawa penumpang.
"Jadi kita untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat, kita cuma meminta bagaimana agar pemerintah bisa menaikkan standardisasi pelayanan itu, terutama yang menyangkut masalah safety ya. Menurut saya ini kaitannya dengan keselamatan pelayaran," katanya.
Diketahui KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di perairan Selat Bali pada Rabu (2/7) malam. Saat tenggelam, kapal membawa 65 orang.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub, Muhammad Masyhud merinci kapal mengangkut 53 penumpang, 12 kru, dan 22 kendaraan saat berlayar.
Berdasarkan data per Kamis (3/7) malam, ditemukan 6 jenazah dari insiden tersebut. Sementara sebanyak 31 orang ditemukan dalam kondisi selamat.
(fca/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini