KH Maruf Amin: Gernas Ayo Mondok Tingkatkan Minat Pendidikan Pesantren

4 hours ago 1

loading...

Wakil Presiden ke-13 Indonesia sekaligus Pembina Gernas Ayo Mondok KH Ma’ruf Amin menilai inisiasi gernas langkah strategis mengajak masyarakat kembali menggairahkan tradisi mondok atau nyantri. Foto/SindoNews

JAKARTA - Wakil Presiden ke-13 Indonesia sekaligus Pembina Gerakan Nasional (Gernas) Ayo Mondok KH Ma’ruf Amin menilai inisiasi Gerakan Ayo Mondok adalah langkah yang strategis. Sebab mampu mengajak masyarakat kembali menggairahkan tradisi mondok atau nyantri.

Optimisme itu disampaikan KH Ma’ruf Amin dalam Rapat Kerja (Raker) Gernas Ayo Mondok di Pondok Pesantren Ash-Shiddiqiyah, Kedoya, Jakarta Barat, Rabu (17/9/2025).

Kiai Ma’ruf Amin menyebut pesantren memiliki peran penting dalam melahirkan generasi yang mampu memperbaiki persoalan keagamaan dan sosial kemasyarakatan. “Gerakan ini untuk mendidik orang agar bisa memberikan perbaikan di dalam masalah keagamaan dan masyarakat. Kali ini lebih spesifik, untuk kemandirian dan menguatkan pesantren,” ujarnya.

Baca juga: Prabowo Temui KH Ma'ruf Amin, Bahas Arah Pembangunan Bangsa

Dia juga menyoroti adanya distorsi pemahaman dan framing negatif terhadap pesantren terkait sejumlah kasus kekerasan. Dia menegaskan kasus-kasus tersebut tidak mencerminkan pesantren yang sesungguhnya.

“Padahal itu hanya satu-dua kasus. Itu bukan pesantren betul. Bukan pesantren yang diberikan oleh para kiai. Ini model pesantren yang tidak jelas identitasnya,” tandas Ma’ruf Amin.

Rais Aam PBNU 2015-2018 itu menjelaskan, sejak dahulu pesantren telah memberikan kontribusi besar bagi bangsa dengan melahirkan banyak tokoh penting, mulai dari menteri, pejabat daerah, hingga presiden dan wakil presiden. “Misalnya ada santri yang jadi menteri, bupati, bahkan presiden dan wakil presiden,” ujarnya.

Baca juga: Gernas Ayo Mondok Gelar Raker Perdana di Jakarta, Dorong Penguatan Ketahanan Pangan

Ma’ruf Aminmenambahkan, Gerakan Nasional Ayo Mondok akan terus kokoh karena melibatkan pesantren-pesantren yang kredibel dan telah lama dipercaya masyarakat. “Tiba-tiba ada pesantren bermasalah, itu bikin kaget semua. Bahkan ada kecurigaan, jangan-jangan ini upaya untuk merusak reputasi pesantren,” tuturnya.

Lebih lanjut, pengasuh Pondok Pesantren An-Nawawi, Tanara, Banten ini menegaskan bahwa gerakan ini tidak hanya mendorong pesantren sebagai pusat pendidikan dan dakwah, tetapi juga pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |