Ketua MUI KH Cholil Nafis: Tidak Ada Orang Kaya dan Bermartabat dari Perjudian

5 hours ago 3

loading...

Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis mengatakan, tidak ada orang kaya dan bermartabat dari perjudian. Foto/SindoNews

JAKARTA - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis menyebut Ramadan momentum membangun keikhlasan dan keimanan. Dalam mencari rezeki dan beribadah seorang muslim juga harus bersumber dari yang halal.

“Bagi seorang muslim, semua yang dilakukan harus dengan jalan yang benar jalan yang halal, bukan dengan cara yang untung-untungan sehingga membuat buntung seperti perjudian. Mari kita kembali ke jalan Allah SWT, karena tidak ada orang yang kaya dari perjudian, tidak ada orang yang bermartabat dari perjudian,” katanya, Senin (17/3/2025).

Dalam Islam diajarkan seseorang yang menginginkan sesuatu harus bekerja keras dan harus saling menguntungkan dalam pekerjaan. “Apabila dalam sistem perjudian yang ada hanyalah diuntungkan salah satu, maka jika pemain ingin untung maka bandar akan rugi, begitupula sebaliknya,” ucapnya.

Maka untuk mencari nafkah dan mencari rezeki, janganlah sesekali bergantung pada perjudian atau judi ini karena bisa membuat seseorang akan semakin melarat atau semakin miskin. “Kita harus saling menyadarkan saling berbagai kebaikan, demi terus meluaskan pimikiran untuk bersama memerangi judi di Indonesia,” katanya.

Biasanya penjudi ini main coba-coba, lama-lama menjadi candu setelah candu ini biasanya mulai transparan di depan keluarganya. Dari sebelumnya tidak ingin diketahui siapa-siapa pada akhirnya diketahui keluarga kita. “Lebih membahayakan lagi mereka yang kecanduan judi online apalagi anak-anak kita, maka tolong dekati anak kita, awasi dengan benar,” katanya.

Namun, ulama Nahdlatul Ulama (NU) ini juga menyampaikan harapannya bahwa Pemerintah juga terus memberantas para pelaku, para bandar yang terlibat sesuai proses hukum berlaku. “Sehingga ini akan berjalan bersama, bukan hanya masyarakat yang diimbau untuk sadar, tetapi juga kesadaran bersama,” katanya.

Kiai Cholil menambahkan, momen Ramadan harus dimanfaatkan untuk selalu meningkatkan keimanan, saling mengingatkan kebaikan. Batasi penggunaan media sosial bagi anak, pelajari permainan judi online yang selalu berkedok hanya permainan.

“Dekati mereka, pelajari kemauan mereka, agar anak-anak kita, saudara kita, dijauhkan dari tipu daya judi online. Mari kita jaga keluarga kita, diri kita, dan juga masyarakat kita dari perjudian, karena perjudian tidak akan membawa kebahagiaan dan keberuntungan, kemajuan namun akan membawa kepada kerugian, kebinasaan dan kesengsaraan,” paparnya.

(cip)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |