Jakarta -
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengimbau pasukan Operasi Lilin 2025 mengantisipasi potensi bencana dan terorisme dalam pengamanan Natal dan tahun baru (Nataru). Kapolri mengatakan pelayanan Nataru tahun ini harus dipersiapkan lebih ekstra dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Hal ini disampaikan Kapolri dalam amanatnya yang dibacakan Astamaops Kapolri Komjen Fadil Imran di apel gelar pasukan Operasi Lilin 2025 di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (19/12/2025). Kapolri mengatakan berdasarkan informasi BMKG, terdapat sistem siklonik di sekitar wilayah Indonesia yang berpotensi memicu hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi.
"Kondisi tersebut beriringan dengan prediksi puncak musim hujan yang diperkirakan berlangsung pada periode November 2025 hingga Februari 2026, sehingga meningkatkan potensi terjadinya peristiwa bencana alam. Situasi ini tentunya menuntut kesiapan yang lebih tinggi, sehingga perayaan pelayanan Nataru tahun ini harus dilaksanakan secara ekstra dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," ujar Kapolri dalam amanatnya yang dibacakan Astamaops.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan kesiapan ekstra itu meliputi aspek pengamanan, pelayanan, hingga respons cepat terhadap berbagai permasalahan di lapangan. Dia berharap pos-pos yang dibentuk mampu memberikan pelayanan secara optimal bagi masyarakat.
"Dalam rangka mendukung pelaksanaan operasi telah dipersiapkan 2.903 posko yang terdiri dari 1.807 pospam, 763 pos pelayanan, dan 333 pos terpadu yang tersebar di seluruh wilayah, guna melakukan pelayanan pada 44.436 objek antara lain gereja, pusat perbelanjaan, terminal, stasiun, pelabuhan, bandara, tempat wisata maupun lokasi perayaan tahun baru," ujarnya.
Astamaops Kapolri, Komjen Fadil Imran di apel gelar pasukan Operasi Lilin 2025 di Monas (dok. Polri)
Kapolri mengatakan Polri bersama stakeholders terkait telah melakukan pemetaan terhadap berbagai potensi wilayah yang berpotensi mengganggu keamanan dan kelancaran perayaan Nataru. Dia mengatakan teknologi seperti traffic counting dan sistem pemantauan lalu lintas harus dimanfaatkan dengan baik untuk memastikan pengendalian arus lalu lintas berjalan efektif.
"Tidak hanya transportasi umum, pengaturan lalu lintas di kawasan wisata serta akses menuju objek wisata harus dioptimalkan guna mencegah terjadinya kepadatan arus lalu lintas. Ketersediaan fasilitas parkir yang memadai, pengaturan jalur keluar dan masuk kendaraan serta penataan lokasi pedagang menjadi faktor penting dalam menjamin kenyamanan dan keselamatan masyarakat selama berwisata," ujarnya.
Kapolri juga mengimbau pasukan Operasi Lilin 2025 waspada terhadap potensi terorisme. Dia meminta penjagaan tempat ibadah dan pusat keramaian dijaga dengan ketat.
"Ancaman terorisme juga menjadi tantangan yang serius untuk itu kedepankan deteksi dini dan preventive strike untuk mencegah pelaku teror melancarkan aksinya serta lakukan penjagaan ketat pada pusat keramaian maupun tempat ibadah agar kita dapat memastikan tidak ada letupan sekecil apa pun dalam pelaksanaan ibadah natal ataupun malam pergantian tahun," ujarnya.
Polri gelar apel Operasi Lilin 2025 di Monas (dok. Polri)
Kapolri meminta kejahatan konvensional dilakukan pemetaan dan patroli rutin, memfasilitasi penitipan kendaraan masyarakat pada kantor-kantor kepolisian untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat yang berpergian dalam waktu lama. Dia juga mengingatkan potensi bencana alam yang akan terjadi.
"Terkait potensi bencana alam, diperlukan kesiapsiagaan yang menyeluruh melalui penyiapan tim tanggap bencana serta sarana dan prasarana pendukung. Lakukan antisipasi terhadap potensi longsor dan banjir khususnya pada ruas-ruas jalan utama, jalur alternatif, dan akses menuju kawasan objek vital. Pada jalur-jalur rawan tersebut, posko terpadu harus disiagakan dan dilengkapi perlengkapan SAR yang memadai guna mendukung respon cepat dan penahanan darurat," tuturnya.
Kapolri juga meminta ketersediaan pangan dan distribusi sepanjang Nataru dipastikan tetap stabil. Dia berharap layanan darurat kepolisian 110 dapat menjadi sarana utama dalam menerima laporan serta permintaan bantuan masyarakat untuk ditindaklanjuti secara cepat dan tunggas.
"Seluruh pelaksanaan tugas di lapangan tentunya harus disertai dengan strategi komunikasi publik yang tepat pastikan masyarakat dapat mengetahui setiap informasi terkait layanan kepolisian," ucapnya.
Polri gelar apel Operasi Lilin 2025 di Monas (dok. Polri)
Sebagai informasi, Operasi Lilin 2025 akan berlangsung selama 14 hari, mulai 20 Desember 2025 sampai dengan 2 Januari 2026. Operasi ini melibatkan 146.701 personel gabungan yang terdiri dari 77.637 dari personel Polri, 13.775 dari personel TNI dan 55.289 dari seluruh stakeholder terkait mulai dari Pol PP, Perhubungan, Linmas, Dinkes, Pramuka, Senkom, Pertamina, Ormas, Orari, Basarnas, Jasa Raharja, PLN, ASDP/APDEL dan Organda, Angkasa Pura, Pelindo, Damkar, dan kementerian terkait lainnya.
Simak juga Video 'AHY Pimpin Rakor Kemenko Infrastruktur Bahas Sistranas-Nataru 2025':
(mib/dek)

















































