Golkar Respons Sindiran Megawati soal Ijazah Jokowi: Polemik Sebaiknya Diakhiri

7 hours ago 3

loading...

Sekretaris Jenderal Partai Golkar Muhammad Sarmuji merespons pernyataan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri yang menyinggung polemik ijazah palsu. Foto/Dok SindoNews/Achmad Al Fiqri

JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Muhammad Sarmuji merespons pernyataan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri yang menyinggung polemik ijazah palsu. Polemik ini disorot lantaran menyeret nama Mantan Presiden Joko Widodo ( Jokowi ).

Sarmuji menyarankan agar seluruh pihak mengakhiri polemik tentang keaslian ijazah Jokowi. Apalagi, kata dia, kasus tersebut telah masuk ke dalam ranah hukum.

"Polemik tentang ijazah Pak Jokowi sebaiknya diakhiri. Toh sudah masuk ke ranah hukum. Tinggal kita tunggu saja proses hukum berlangsung," kata Sarmuji saat dihubungi, Kamis (15/5/2025).

Baca juga: Pengacara Jokowi Jawab Megawati soal Polemik Ijazah Palsu

Sarmuji menilai, proses persidangan menjadi momentum baik untuk membuktikan keaslian ijazah Jokowi. Apalagi, proses persidangan bersifat terbuka.

Untuk itu, ia mengajak untuk mengikuti secara seksama proses persidangan tersebut. "Kesempatan terbaik pembuktian ya di proses hukum. Sidang-sidangnya kan bersifat terbuka. Jadi tinggal kita ikuti saja secara seksama," kata Sarmuji.

Sebelumnya, Megawati menyinggung polemik ijazah palsu saat menghadiri peluncuran buku edisi ke-2 Pengantar Pemahaman Konsepsi Dasar Sekitar Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI) di Gedung Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Jakarta, Rabu (14/5/2025).

“Sekarang ini banyak orang yang gonjang-ganjing soal ijazah asli atau tidak,” kata Megawati.

Megawati memandang, persoalan tersebut seharusnya bisa diselesaikan dengan mudah. Jokowi selaku pihak yang dituduh memiliki ijazah palsu cukup menunjukkan keaslian dokumen untuk membantah tudingan tersebut.

“Kok susah amat, ya? Kan kalau ada ijazah betul, ya sudah, kasih aja, ‘Ini ijazah saya'," ujarnya.

(rca)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |