loading...
Denada merayakan Hari Raya Idulfitri 2025 bersama anaknya di Singapura. Foto/Instagram @denadaindonesia.
JAKARTA - Lebaran 2025 menjadi momen spesial dan berbeda bagi penyanyi Denada . Untuk pertama kalinya, ia bisa merayakan hari kemenangan itu bersama sang putri tercinta, Aisha Aurum, di Singapura.
Kepada awak media, Denada mengungkapkan sempat merasa cemas karena hampir batal lebaran di Singapura . Hal itu disebabkan harga tiket pesawat yang melonjak tajam.
Baca juga: Denada Terpukul Emilia Contessa Meninggal Dunia, Langsung Terbang ke Banyuwangi
"Aku aja kemarin pulang dari Singapura ke sini tuh bayar tiketnya sampai berkali-kali lipat dari harga biasanya dan aku berangkatnya dari Jakarta-Singapura, kemarin aku Jakarta-Batam terus naik fery," kata Denada di Tendean, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Meski sempat kesulitan, Denada akhirnya berhasil memenuhi keinginannya merayakan Idulfitri 2025 bersama Aisha. Namun, suasana di Singapura terasa berbeda karena tak ada nuansa takbiran seperti di Indonesia.
Baca juga: Kebaikan Ayu Ting Ting Diungkap Denada, Sampai Bikin Putrinya Ngefans
"Kalau di sini (Indonesia) seru ada takbiran, mungkin ada tapi kita nggak merasakan kayak di sini. Pagi-pagi subuh bangun, salat subuh, makan sarapan, terus kita jalan kaki kebetulan nggak jauh dari tempat kita tinggal," kata Denada.
"Pulang dari situ nemenin dia jajan ke toko roti gitu, kita pulang lewat jalan lain. itu adalah pengalaman pertama kali aku merasakan momen seperti itu sama Aisha," tambahnya.
Baca juga: Merasa Insecure, Denada Pilih Lakukan Oplas Dagu di Korea Selatan
Meskipun bahagia bersama sang buah hati, Denada tidak bisa menyembunyikan kesedihan yang menyelimuti hatinya. Ia mengaku merindukan mendiang ibunya yang telah tiada.
"Aku senang banget walaupun sedih, jujur waktu salat itu sebenarnya kayak berkecamuk gitu. Di satu sisi bahagia, bersyukur banyak yang Allah berikan, salah satunya Aisha sehat seperti sekarang, tapi di sisi lain ada juga hal yang aku sedih kayak nggak ada mamah. Tapi nggak apa-apa, namanya hidup berjalan," pungkasnya.
(nnz)