Dari 30 Negara, Hanya 6 Sekutu NATO yang Bersedia Kerahkan Tentara ke Ukraina

1 week ago 8

loading...

Dari sekitar 30 negara yang hadiri pertemuan di Brussels pada Kamis, hanya enam negara anggota NATO yang bersedia untuk mengirim tentara penjaga perdamaian ke Ukraina. Foto/Euronews

BRUSSELS - Dari sekitar 30 negara yang menghadiri pertemuan di Brussels pada Kamis, hanya enam negara anggota NATO yang bersedia untuk mengirim tentara penjaga perdamaian ke Ukraina setelah permusuhan antara Kyiv dan Moskow berakhir.

Mengutip laporan AFP, Jumat (11/4/2025), sebagian besar negara pendukung Ukraina enggan membuat janji apa pun.

Laporan tersebut muncul setelah pertemuan terakhir menteri pertahanan dari apa yang disebut "koalisi yang bersedia" di Brussels pada hari Kamis.

Kelompok yang terdiri dari sekitar 30 negara, yang sebagian besar terdiri dari negara-negara anggota Uni Eropa dan NATO, tampaknya tetap terpecah mengenai potensi pengerahan pasukan. Para anggotanya mempertanyakan tujuan dan mandat misi yang diusulkan.

Sejauh ini, hanya enam negara, termasuk Inggris, Prancis, dan negara-negara Baltik—Estonia, Latvia, dan Lithuania—yang telah berjanji untuk menyumbangkan pasukan, menurut laporan AFP, mengutip pejabat Eropa yang tidak disebutkan namanya. Negara keenam dalam kelompok itu tidak disebutkan namanya oleh media tersebut.

Inggris telah bersikeras bahwa koalisi tersebut memiliki rencana aktual untuk dijalankan, dengan mengeklaim bahwa pasukan tersebut akan berkontribusi pada "perdamaian abadi" antara Rusia dan Ukraina.

"Perencanaan kami nyata dan substansial. Rencana kami dikembangkan dengan baik," kata Menteri Pertahanan Inggris John Healey mengatakan pada pertemuan tersebut.

"Kekuatan jaminan kami untuk Ukraina akan menjadi pengaturan keamanan yang berkomitmen dan kredibel untuk memastikan bahwa setiap perdamaian yang dinegosiasikan benar-benar menghasilkan apa yang telah dijanjikan [Presiden Amerika Serikat Donald] Trump, perdamaian abadi untuk Ukraina," imbuh dia.

Namun, anggota koalisi lainnya telah secara terbuka menyatakan kekhawatiran tentang misi potensial, menolak untuk membuat komitmen apa pun sebelum rencana lebih matang.

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |