COP30, RI Ambil Peran Strategis dalam Peluncuran TFFF Country Access Platform

3 hours ago 3

loading...

Staf Ahli Menteri Bidang Perubahan Iklim Haruni Krisnawati menjadi panelis pada sesi peluncuran TFFF Country Access Platform dalam gelaran COP30 di Belém, Brasil. Foto/Dok. SindoNews

BELEM - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kehutanan kembali menunjukkan komitmennya dalam penguatan aksi iklim global. Dalam gelaran COP30 di Belém, Brasil, Staf Ahli Menteri Bidang Perubahan Iklim, Haruni Krisnawati, hadir sebagai panelis pada sesi peluncuran Tropical Forest Forever Facility (TFFF) Country Access Platform, sebuah inisiatif baru yang dirancang untuk mempercepat akses pendanaan jangka panjang bagi negara-negara pemilik hutan tropis .

Platform yang diluncurkan Pemerintah Brasil ini bertujuan membantu negara-negara hutan tropis memenuhi persyaratan teknis dan institusional untuk memperoleh pembiayaan dari mekanisme TFFF. Dukungan tersebut mencakup proses diagnostik cepat, penyediaan bantuan teknis yang terkoordinasi, serta penguatan kerja sama Selatan–Selatan agar negara-negara berkembang dapat saling bertukar pengalaman dan solusi dalam perlindungan hutan. Baca juga: Indonesia Tegaskan Komitmen Iklim dan Dukung Penuh Inisiatif Brasil untuk Konservasi Hutan Tropis

Indonesia menjadi salah satu negara pertama yang memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini. Selain berpartisipasi aktif dalam pengembangan platform, Indonesia juga terlibat sebagai anggota Interim Steering Committee, mencerminkan posisi strategis Indonesia dalam diplomasi kehutanan global.

Dalam penyampaiannya, Haruni menekankan pentingnya platform ini sebagai pendorong percepatan pembiayaan iklim jangka panjang, khususnya untuk mendukung target nasional FOLU Net Sink 2030, di mana sektor Kehutanan dan Penggunaan Lahan Lainnya ditargetkan menjadi penyerap karbon bersih.

Indonesia menyambut baik hadirnya TFFF Country Access Platform sebagai mekanisme yang efisien, transparan, dan responsif terhadap kebutuhan negara-negara hutan tropis. ”Platform ini merupakan langkah penting untuk memperkuat kapasitas negara dalam mengakses pembiayaan jangka panjang, meningkatkan sistem pemantauan hutan, serta memastikan tata kelola keuangan publik yang akuntabel dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat adat dan lokal,” katanya.

Sesi peluncuran juga menghadirkan perwakilan dari UNDP, DRC, dan Kolombia, serta organisasi masyarakat sipil seperti WWF, TNC, CI, WCS, FAO, dan WRI. Para pemangku kepentingan tersebut menegaskan bahwa platform ini berpotensi menjadi jembatan antara negara-negara hutan tropis dan komunitas teknis internasional. Mereka menyoroti pentingnya transparansi, integritas data, akuntabilitas, dan tata kelola inklusif dalam memastikan efektivitas platform. Baca juga: Perubahan Iklim dan Polusi Udara Jadi Faktor Melonjaknya Kasus ISPA di Jakarta

Sebagai negara dengan pengalaman panjang dalam pengelolaan hutan tropis, Indonesia menyatakan kesiapan untuk berkolaborasi, baik sebagai penerima manfaat maupun penyedia keahlian bagi negara-negara lain. Indonesia berkomitmen mendukung proses menuju akses resmi TFFF, serta mendorong kemitraan lintas negara untuk memperkuat perlindungan hutan tropis sebagai bagian dari solusi perubahan iklim global.

(poe)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |