loading...
Seorang manajer HRD perusahaan China ciptakan 22 karyawan palsu untuk korupsi uang gaji senilai Rp36,2 miliar. Foto/The Economic Times
BEIJING - Seorang manajer human resources development (HRD) sebuah perusahaan China menggunakan cara licik yang membuatnya berhasil korupsi 16 juta yuan (Rp36,2 miliar).
Caranya, dia menciptakan 22 karyawan palsu. Uang setara Rp36,2 miliar itu merupakan gaji dan pesangon untuk 22 karyawan fiktif.
Pria bermarga Yang, yang bekerja di sebuah perusahaan jasa ketenagakerjaan di Shanghai, bertanggung jawab untuk mengelola penggajian orang-orang yang dikirim untuk bekerja di sebuah perusahaan teknologi.
Mengutip laporan Ningbo Evening News, Kamis (13/3/2025), Yang menyadari bahwa dia memiliki wewenang tunggal atas penempatan karyawan, dan perusahaan jasa ketenagakerjaan tidak memiliki proses peninjauan untuk pembayaran gaji.
Dia kemudian membuat catatan pekerjaan seorang karyawan, bermarga Sun, dan mengajukan pembayaran gaji atas nama Sun.
Yang kemudian mentransfer gaji tersebut ke kartu bank yang berada di bawah kendalinya, meskipun bukan atas namanya.
Ketika perusahaan jasa ketenagakerjaan menyadari gaji tersebut belum disetorkan ke rekening Sun, Yang mengeklaim perusahaan teknologi tersebut telah menunda pembayaran.
Sejak 2014, dia memalsukan catatan untuk 22 karyawan palsu, dan mengantongi gaji dan pesangon senilai total 16 juta yuan. Gaji sebenarnya masing-masing karyawan fiktif itu tidak diungkapkan.
Pada tahun 2022, departemen keuangan perusahaan teknologi itu memperhatikan bahwa Sun memiliki kehadiran yang sempurna dan menerima gaji tepat waktu, tetapi tidak seorang pun pernah melihatnya di kantor.