Black Panther 3 Ditunda, Ryan Coogler Pilih Garap Film Lain Lebih Dulu

5 hours ago 1

loading...

Sutradara Ryan Coogler akhirnya angkat bicara soal nasib lanjutan film Black Panther 3 yang hingga kini belum diproduksi. Ia memilih mengerjakan film lainnya. Foto/IMDb

JAKARTA - Sutradara Ryan Coogler akhirnya angkat bicara soal nasib lanjutan film Black Panther 3 yang hingga kini belum juga diproduksi. Dalam wawancara eksklusif dengan Deadline, Coogler mengonfirmasi bahwa meskipun proyek film ketiga telah direncanakan, ia memilih untuk mengerjakan film lainnya terlebih dahulu berjudul Sinners.

Keputusan ini mengejutkan banyak penggemar, mengingat antusiasme tinggi terhadap kelanjutan waralaba Marvel yang sukses besar itu. Namun Coogler menjelaskan bahwa keputusannya didasari pada kebutuhan kreatif pribadi, serta dorongan untuk menciptakan karya yang lebih autentik dan personal.

“Menarik ketika seseorang bertanya dari mana semua ini berasal, dan kenapa sebelum Black Panther 3. Saya menyadari bahwa selama ini saya membuat cerita-cerita milik orang lain,” kata sutradara berusia 38 tahun tersebut.

Dilansir dari Geo TV, Senin (21/4/2025), Coogler menelusuri kembali jejak filmografinya, mulai dari Fruitvale Station hingga Creed dan Black Panther. Ia mengaku bahwa meskipun film-film tersebut memiliki sentuhan pribadinya, sebagian besar tetap merupakan warisan orang lain.

“Fruitvale Station diangkat dari kisah nyata. Creed adalah karya yang saya dedikasikan untuk ayah saya, tapi tetap bagian dari warisan Stallone. Black Panther pun saya dapatkan sebagai proyek yang ditawarkan, bukan saya ciptakan dari awal,” jelasnya.

Kini, sebagai ayah dari dua anak dan pemilik perusahaan produksi sendiri, Coogler merasa saatnya menciptakan sesuatu yang benar-benar berasal dari dirinya.

“Saya sudah merilis empat film ke seluruh dunia. Tapi saya merasa belum pernah benar-benar terbuka kepada penonton sebagai diri saya sendiri,” ujar Coogler.

Film Sinners disebut Coogler sebagai langkah pertamanya dalam membagikan narasi yang benar-benar ia miliki. Ia ingin menjelajahi tema dan gaya yang lebih mencerminkan suara dan perspektifnya sendiri tanpa batasan waralaba besar.

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |