Banjir Rendam 9 Kecamatan, Bupati Serang Segera Normalisasi Sungai

3 hours ago 3
Jakarta -

Bupati Serang Ratu Rachmatuzakiyah mengatakan segera berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan normalisasi sungai sebagai upaya penanganan banjir. Zakiyah menyebut pihaknya menggandeng Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau, Ciujung, Cidurian (BBWSC3) dan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk meninjau teknis pelaksanaan di lapangan.

"Infonya BBWSC3 sudah melihat ke sini, mungkin nanti kita minta tolong turunkan alat ekskavator di daerah sini, untuk menormalisasi sungai dulu untuk tahap pertama," ujar Zakiyah saat meninjau langsung lokasi banjir di Kampung Kajeroan, Desa Ranca Sanggal, di Serang, dilansir Antara, Senin (22/12/2025).

Dalam kunjungan tersebut, Ratu Zakiyah didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Feriyanto dan Kepala Dinas Sosial Yadi Priyadi Rochdian menyusuri genangan air setinggi sekitar 50 cm untuk memantau kondisi warga yang bertahan sejak banjir melanda pada Rabu (17/12) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sangat prihatin, kasihan aktivitas warga semua berhenti karena kondisi banjir. Kami sudah melihat situasinya, ada yang tidak mau dievakuasi karena khawatir harta bendanya hilang," katanya.

Selain fokus pada penanganan fisik sungai, Zakiyah juga memastikan logistik bagi warga terpenuhi. Ia menginstruksikan tim relawan dan BPBD untuk mengantarkan makanan langsung ke rumah warga yang tidak bisa dievakuasi, terutama bagi lansia dan warga yang sakit.

"Saya sampaikan kepada pihak desa dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), kita harus memastikan bahwa warga mendapatkan makanan yang cukup. Nanti minta diantar ke lokasi atau ke rumah warga tersebut," tegasnya.

Pemerintah Kabupaten Serang juga telah mendirikan dapur umum untuk melayani kebutuhan makan seluruh warga terdampak. Zakiyah pun meminta Dinas Sosial menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) antisipasi jika cuaca ekstrem terus berlanjut.

"Harapan kami, doa kita semua semoga tidak lagi hujan deras, ini cepat surut sehingga warga bisa kembali lagi pulang ke rumahnya masing-masing," ujarnya.

Ribuan Orang Terdampak

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang, Provinsi Banten, mencatat bencana hidrometeorologi melanda 21 desa yang tersebar di sembilan kecamatan di wilayah Serang. Bencana ini terjadi akibat cuaca ekstrem selama 16-19 Desember 2025.

Anggota Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Serang, Jhoni Ewangga di Serang, Minggu, mengatakan jenis bencana yang terjadi meliputi banjir, cuaca ekstrem, dan pergerakan tanah.

"Dampak kejadian ini mengakibatkan 1.295 Kepala Keluarga (KK) atau 4.449 jiwa terdampak. Tidak ada korban jiwa, namun kelompok rentan seperti lansia sebanyak 221 jiwa dan 456 balita turut merasakan dampaknya," kata Jhoni dilansir Antara, Minggu (21/12).

Jhoni merinci, sembilan kecamatan yang terdampak adalah Padarincang, Cinangka, Gunungsari, Ciruas, Pontang, Bojonegara, Mancak, Waringinkurung, dan Kramatwatu.

Selain merendam pemukiman, bencana tersebut menyebabkan kerusakan pada 1.159 unit rumah dan sejumlah fasilitas umum, termasuk Pondok Pesantren Rohudhotul Mutaqin, Masjid Jami Al-Muhajirin, dan bangunan Sekolah Satu Atap di Cikedung.

(fca/fca)


Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |