
Selayar.SiaranPaers.com.Ramadhan tahun ini Ponpes Babussalam Selayar mengirim tim Muballigh Hijrah ke Kec Pasimarannu sebanyak 66 santri dan 6 pembina.
Pimpinan Pondok Ir. HM Haitami yang memimpin rombongan mengatakan pemilihan lokasi Kecamatan Kepulauan, “Pasimarannu”
disebabkan banyaknya santri dan alumni dari daerah ini.
Kepada pewarta, Kamis (13-3) sore, Haitami menjelaskan, Kegiatan Muballigh Hijrah berlangsung selama 10 hari (6-15 Maret 2025), berangkat dari Pelabuhan Benteng dengan KM Maloli, dilepas Ketua Harian Yayasan Babussalam, H. Saiful Arif, SH di Masjid Pondok, di Matalalang, mengantarnya ke Pelabuhan dan menyempatkan diri Shalat Dzhur Berjamaah di Masjid Rahmatan Lil Aalmiin, sebelum naik kapal.
Motto kegiatan kali ini, lanjut Haitami,
“Menggembirakan Masyarakat dalam Menyambut dan Memasuki Ramadhan”*
Selama di lokasi, katanya, santri disebar di 7 lokasi, 6 desa di Bonerate dan 1 desa di Lambego. Kegiatannya meliputi, mengimami shalat fardhu dan sunat tarwih, ceramah tarawih, muadzin, membina pengajian anak2, silaturrahim ke sekolah, dan menjaga kebersihan masjid.
Di penghujung kegiatan, diadakan lomba keagamaan antar anak2 binaan, pembagian hadiah dan peringatan Nuzulul Quran.
Masyarakat menyambut gembira kegiatan Muballigh Hijrah ini. Hasan, seorang pengurus Masjid Nurul Hidayah Desa Majapahit menginginkan kegiatan ini berlangsung lebih lama lagi, bahkan sepanjang Ramadhan. Dia terkesan dengan santri yang meskipun baru kelas 7 SMP namun berani naik mimbar.
Di sisi lain dia juga prihatin dengan kondisi anak2 masyarakat yang begitu pulang sekolah langsung lempar tas, pergi main bawa HP dan tidak ingat waktu shalat. Ini tentu berbeda dengan kebiasaan santri Babussalam. Makanya kegiatan Muballigh Hijrah ini diharapkan mampu memotivasi orang tua memasukkan anaknya ke pondok.
Senada dengan itu, Denis Nur, santri kelas 11 asal Pulau Madu menyatakan senang mengikuti kegiatan ini. Ilmu2 yang diterima di pondok sangat bermanfaat guna menunjang kegiatan dan berinteraksi dengan masyarakat. Dia juga senang dengan sambutan masyarakat yang ramah dan ingin agar waktu kegiatan ditambah.
Sementara itu, Salsabila Aljannah l, santriwati kelas 11 asal Lambego juga merasa senang dengan kegiatan ini. Di rumah yang ditempati , rumah kepala dusun, para santri membantu memasak dan menyiapkan makanan buka puasa dan sahur. Bersama santri lainnya mengunjungi SD dan SMP setempat membantu mengajar pesantren kilat.
Pimpinan pondok HM. Haitami mengatakan masih banyak kegiatan yang belum maksimal dilaksanakan, seperti wawancara dengan pejabat setempat dan tokoh masyarakat, penulisan sejarah masjid dan perkembangan kehidupan beragama. Hal ini karena santri belum dibekali ketrampilan wawancara dan menulis berita atau artikel.
Bahkan jika memungkinkan memberikan bantuan materi ke masjid seperti pengecatan, perawatan ringan, penggantian karpet, sound system, perpustakaan masjid dll yang tentunya perlu koordinasi dengan berbagai pihak. Secara umum dia mengucapkan terima kasih atas sambutan masyarakat yang menunjukkan ciri khas keramahan masyarakat Selayar.
Menanggapi hal ini, Ketua Harian Yayasan Babussalam, Saiful Arif menyatakan, ke depan, para santri, perlu diberi pembekalan, sebelum berangkat, dengan melibatkan para pembina sebagai Nara sumber. Pemerintah setempat di lokasi yang akan ditempati, juga perlu dilibatkan sebagai Nara Sumber, untuk memperkenalkan wilayah dan kebutuhan warganya, pungkas Saiful Arif.( Red/UH )