loading...
Agensi Kim Soo Hyun, Gold Medalist diduga menuntut Kim Sae Ron membayar sebesar Rp224 miliar. Isu ini pertama kali mencuat setelah seorang wanita. Foto/Allkpop
SEOUL - Agensi Kim Soo Hyun , Gold Medalist diduga menuntut Kim Sae Ron membayar sebesar USD13,7 juta atau setara dengan Rp224 miliar. Isu ini pertama kali mencuat setelah seorang wanita yang mengaku sebagai bibi mendiang Kim Sae Ron mengungkap skandal tersebut melalui Garo Sero Institute, kanal YouTube yang kerap membongkar skandal selebriti.
Menurut pengakuan sang bibi, Kim Sae Ron dan Kim Soo Hyun berpacaran sejak 2015, ketika Kim Sae Ron masih berusia 15 tahun, sementara Kim Soo Hyun saat itu sudah 27 tahun. Hubungan tersebut berlangsung selama enam tahun hingga 2021.
Dilansir dari Koreaboo, Selasa (11/3/2025), pada 2019, setelah Kim Soo Hyun mendirikan agensinya sendiri, Gold Medalist, Kim Sae Ron memilih untuk bergabung dengannya daripada memperbarui kontraknya dengan YG Entertainment.
Namun, masalah mulai muncul ketika Gold Medalist diduga menekan Kim Sae Ron secara finansial setelah ia mengalami insiden DUI pada 2022. Bibi Kim Sae Ron mengungkap bahwa perusahaan tersebut awalnya menuntut Kim Sae Ron untuk membayar denda sebesar USD13,7 juta, jumlah yang dianggap tidak masuk akal.
Foto/KBIZoom
Setelah perdebatan panjang dan pertanyaan dari pihak keluarga, perusahaan akhirnya mengurangi jumlah tersebut menjadi USD480 ribu atau Rp7,8 miliar dan diklaim telah membayarkannya untuk Kim Sae Ron, dengan janji bahwa ia tidak perlu mengembalikannya.
Namun, pada 2024, tanpa peringatan, perusahaan itu tiba-tiba mengiriminya surat perintah hukum yang meminta pembayaran kembali atas jumlah tersebut. Dalam wawancara yang dipublikasikan oleh Garo Sero Institute, bibi Kim Sae Ron mempertanyakan tindakan Gold Medalist.
Ia menilai bahwa agensi tersebut seharusnya mendukung artisnya dalam masa sulit, tetapi justru diduga memanfaatkan situasi untuk kepentingan mereka sendiri.
"Seperti yang Anda sebutkan, ketika seorang aktor di bawah perusahaan mengalami insiden seperti itu, bukankah perusahaan seharusnya bekerja sama untuk menyelesaikannya? Meskipun demikian, ketika awalnya dikatakan bahwa trafo menabrak pertokoan dan kerusakannya parah, jumlah yang disebabkan oleh insiden itu sangat tinggi," kata Bibi Kim Sae Ron.