loading...
LippoLand terus memperkuat posisinya dengan menghadirkan produk hunian dan komersial terbaru di kawasan Park Serpong, Tangerang. Foto/Dok. SindoNews
JAKARTA - Tangerang mendominasi pasar sebagai area dengan permintaan rumah tertinggi secara nasional, berkontribusi 16,8% dari total permintaan. Di bawahnya menyusul Jakarta Selatan (11,4%) dan Jakarta Barat (9,8%). Angka ini menegaskan posisi Tangerang sebagai kawasan hunian yang semakin menarik berkat akses transportasi yang membaik serta banyaknya pengembangan kawasan baru.
Merespons momentum positif tersebut, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), platform real estate dan layanan kesehatan terkemuka di Indonesia, melalui LippoLand, terus memperkuat kehadirannya. Mereka menghadirkan produk hunian dan komersial terbaru di kawasan Park Serpong, Tangerang. Baca juga: Percepat Pembangunan Rumah Subsidi, Apersi Banten Berharap Sinergi Lintas Kementerian
Meski pasar properti masih diwarnai tantangan makroekonomi dan daya beli masyarakat yang fluktuatif, LPKR tetap mencatatkan pra penjualan Rp4,02 triliun hingga Kuartal III 2025. Angka tersebut setara 64% dari target tahunan perusahaan.
Kinerja ini didorong oleh tingginya permintaan terhadap hunian tapak terjangkau dan premium, yang menyumbang 70% dari total pra penjualan. Produk-produk tersebut diminati oleh pembeli rumah pertama (first-time buyers) maupun end-user yang mencari hunian berkualitas dengan nilai investasi tinggi. Dua proyek unggulan, yaitu Park Serpong tahap 4 & 5 serta Metropolis Marq Estate di Kota Tangerang, menjadi pendorong utama pencapaian ini.
Secara finansial, pendapatan segmen real estat tumbuh 74% year-on-year menjadi Rp5,5 triliun, didukung oleh serah terima unit yang tepat waktu, sementara EBITDA mencapai Rp843 miliar, hasil dari efisiensi operasional dan eksekusi proyek yang optimal.
Sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, LPKR membukukan kinerja kuat. Perseroan mencatat laba bersih setelah pajak (NPAT) sebesar Rp368 miliar, dengan pendapatan mencapai Rp6,51 triliun dan EBITDA sebesar Rp997 miliar. LPKR juga menjaga posisi likuiditas yang solid sebesar Rp2,2 triliun, menegaskan manajemen keuangan yang sehat dan terkendali.
“Kami bangga atas kinerja sembilan bulan pertama yang solid, didukung oleh serah terima produk tepat waktu dan strategi bisnis yang disiplin,” kata CEO Grup Lippo Indonesia John Riady dalam siaran pers, Jumat (14/11/2025).


















































