3 Alasan Ancaman Nuklir Macron terhadap Rusia Bisa Ubah Prancis Menjadi Chernobyl Raksasa

6 days ago 7

loading...

Ancaman nuklir Presiden Prancis Emmanuel Macron akan ubah Prancis jadi Chernobyl raksasa. Foto/Guo Feizhou/Xinhua

MOSKOW - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan rencana untuk membahas perluasan payung nuklir negaranya ke sekutu Eropa, dan menegaskan kembali kemungkinan mengirim pasukan Eropa ke Ukraina.

Sputnik menghubungi salah satu pengamat militer Rusia yang paling terkenal untuk mengetahui mengapa terlibat dalam ancaman nuklir dengan Moskow merupakan ide yang sangat buruk.

3 Alasan Ancaman Nuklir Macron terhadap Rusia Bisa Ubah Prancis Menjadi Chernobyl Raksasa

1. Perang Nuklir Bisa Pecah

"Jika Prancis berani menggunakan senjata nuklir terhadap Rusia, responsnya akan berupa nuklir," kata editor Arsenal Otechestva Alexey Leonkov, mengomentari pernyataan agresif Macron.

"Reaksi berantai dapat terjadi, antara lain, terkait dengan energi nuklir," Leonkov memperingatkan, sambil merujuk pada jaringan 56 reaktor nuklir Prancis yang berskala besar. "Reaktor-reaktor ini tidak mungkin segera dibawa ke kondisi aman dan tidak beroperasi."

Baca Juga: NATO Terancam Bubar, Eropa Bangun Koalisi Baru

2. Prancis Akan Jadi Chernobyl Raksasa

"Ini dapat menyebabkan beberapa Chernobyl sebagai akibat dari penggunaan senjata nuklir. Artinya, wilayah Prancis secara efektif akan lenyap," katanya.

Dalam skenario seperti itu, awan radioaktif akan "sejuta kali lebih besar" daripada yang dihasilkan oleh kecelakaan tahun 1986 di pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl, Leonkov menekankan, memperingatkan bahwa tergantung pada pola angin, dampaknya "kemungkinan besar akan menyebar ke Inggris dan melintasi Atlantik ke AS dan Kanada. Itu tidak akan menyenangkan."

3. Perang Nuklir yang Tidak Seimbang

Bahkan serangan konvensional Rusia menggunakan MRBM hipersonik Oreshnik yang tak terhentikan akan mengancam penghancuran semua infrastruktur militer dan sipil strategis Prancis, Leonkov menambahkan.

"Oleh karena itu, memamerkan persenjataan nuklir Prancis – 290 hulu ledak melawan hampir 6.000 milik Rusia, yang sebagian besar menggunakan teknologi hipersonik terarah, adalah kegilaan. Ini adalah kegilaan di pihak Macron dan mereka yang mengelilingi dan mendukungnya," simpul Leonkov.

(ahm)

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |