10 Keteladanan Nabi Ibrahim, Apa Saja?

7 hours ago 3

loading...

Nabi Ibrahim Alaihisalam adalah suri tauladan abadi. Ketundukannya kepada nilai-nilai dan tata aturan ilahiah selalu menjadi contoh yang hidup sepanjang masa. Foto ilustrasi/youtube

Keteladanan Nabi Ibrahim Alaihissalam layak menjadi acuan bagi generasi muslim saat ini. Nabi Ibrahim Alaihisalam adalah suri tauladan abadi. Ketundukannya kepada nilai-nilai dan tata aturan ilahiah selalu menjadi contoh yang hidup sepanjang masa.

Nama Ibrahim disebut sebanyak 69 kali di 24 surat dalam Al-Quran. Nama Ibrahim juga diabadikan menjadi nama sebuah surat dalam Al-Quran, yaitu surat ke-14. Ibrahim adalah Bapak Para Nabi (Abul anbiya), karena sebanyak 19 keturunannya menjadi rasul, dari 25 rasul yang disebut dalam Al-Quran.

Allah Subhanhu Wa Ta'ala berfirman :

وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِى ٱلْءَاخِرِينَ (١٠٨) سَلٰمٌ عَلَىٰٓ إِبْرَٰهِيمَ

“Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian (108) (yaitu)”Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim”(109). (QS As-Shaffat [37]: 108-109)

Ayat di atas menurut para mufassir menegaskan bahwa umat manusia dari berbagai agama samawi (Islam, Nasrani dan Yahudi), mereka mencintai Nabi Ibrahim sepanjang masa. Bahkan kaum musyrik Arab pun mengakui bahwa agama mereka juga mengikuti agama Nabi Ibrahim Alaihi salam.

Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan penghargaan kepada Nabi Ibrahim dengan memberikan salam sejahtera kepadanya. Salam sejahtera itu terus berlangsung lestari hingga saat ini di tengah-tengah umat manusia, bahkan juga di kalangan para malaikat.

Bagi umat Islam, Nabi Ibrahim Alaihi salam senantiasa kita sebut dalam salat, yaitu dalam doa tahiyat akhir sebelum salam.

Keteladan Nabi Ibrahim

Al Quran banyak sekali menerangkan tentang keluhuran dan keistimewaan pribadi Nabi Ibrahim. Di bawah ini disebutkan 10 tauladan Nabi Ibrahim yang dapat dijadikan pedoman sepanjang masa yaitu:

1. Pribadi tangguh dengan Tauhid

Nabi Ibrahim Alaihi salam dalam melaksanakan tugas dakwah tidak pernah patah semangat. Meskipun ia harus dihadapkan dengan orang-orang yang gencar menghalanginya seperti ayahnya sendiri, bahkan Raja Namrud sekalipun.

Cemoohan, ancaman, bahkan pembakaran dirinya dalam api yang menyala tidak melemahkan ketangguhan Ibrahim. Belum lagi ketika Nabi Ibrahim menyembelih anaknya Ismail semakin terlihat kesabaran dan ketangguhan jiwa keduanya.

Tauhid juga menjadi sumber ketenangan dan ketenteraman bagi manusia, karena tauhid memenuhi hati dengan rasa aman dan tenang. Tidak ada ditakuti selain Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tauhid telah menutup pintu-pintu rasa takut terhadap berbagai kekurangan dan bahkan kematian. Ketenangan itu didapatkan dengan ikhlas beribadah hanya untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala dan tidak mencampur-adukan ketauhidan dengan perbuatan syirik.

2. Selalu menyempurnakan janji

Dalam Alquran Allah Ta'ala berfirman:

وَإِبْرَٰهِيمَ ٱلَّذِى وَفَّىٰٓ (النجم[٥٣] : ٣٧)

“Dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji.” (QS. An-Najm[53]: 37).

Nabi Ibrahim AS dikenal sebagai sosok yang selalu menunaikan janji-janjinya. Salah satu kisah yang fenomenal adalah kesediaannya menunaikan nazar (janji) untuk mengorbankan sesuatu yang paling ia sayangi, yaitu menyembelih putra kesayangannya, Ismail Alaihisalam.

Sifat itu pun diwarisi oleh putranya, Ismail, hingga kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa salam. Sebelum menerima wahyu dan diangkat menjadi Rasul, beliau sudah dikenal oleh masyarakat Arab sehingga mendapat gelar Al-Amin (seorang yang terpercaya).

3. Senantiasa pasrah total (tawakal) kepada Allah

Mengutip dari bukuKisah Para Nabi: Sejarah Lengkap Kehidupan Para Nabi Sejak Adam Hingga Isakarya Prof. Dr. Abdul Hayyi al-Famawi dikatakan, ketika Nabi Ibrahim Alaihi salam berada di atas tungku api, Malaikat Jibril datang dan menawarkan bantuan. Jibril berkata, “Wahai Ibrahim, apakah engkau perlu bantuan?” Lalu Ibrahim Alaihi salam memberi jawaban, “Kalau kepadamu, aku tidak butuh bantuan apapun“.

Sebagaimana yang dijelaskan dalam buku di atas, sebagian ulama menyebutkan bahwa di saat genting tersebut, Nabi Ibrahim Alaihi salam mengucapkan doa yang tertulis dalam Al-Quran Surat Ali Imran ayat 173, yang berbunyi:

حَسْبُنَا ٱللَّهُ وَنِعْمَ ٱلْوَكِيلُ (ال عمران [٣]: ١٧٣)

“Cukuplah Allah menjadi Penolong kami, dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.”

Berkat tawakkal dan tauhidnya yang mantap, Nabi Ibrahim Alaihi salam mendapatkan pertolongan dari Allah. Itulah buah kepasrahan dan tauhid dengan penuh pengagungan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Baca juga: Kisah Lengkap Nabi Yusuf yang Penuh Keteladanan, Yuk Simak!

4. Berani menghadapi tiran

Ibrahim muda dikenal sebagai sosok yang berani menghadapi segala macam bentuk penyimpangan. Sahabat Ibnu Abbas mengatakan, Allah tidak mengutus seorang nabi melainkan masih berusia muda, dan tidaklah seseorang dianugerahi ilmu melainkan selagi ia masih berusia muda.

Kala itu, usia Ibrahim masih 16 tahun. Beliau sudah melakukan hal spektakuler, yakni menghancurkan patung-patung berhala yang ada di kampungnya.

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |